Berita Jateng

Driver Onlie Demo Tarif Dasar Rendah, Pemprov Jateng akan Panggil Penyedia Jasa Aplikasi

Driver Onlie Demo Tarif Dasar Transportasi Online Rendah, Pemprov Jateng akan Panggil Penyedia Jasa Aplikasi

TribunMuria.com/Hermawan Endra W
Driver online yang tergabung dalam "Driver Online Bergerak Jawa Tengah" menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (7/3). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Driver online di Kota Semarang dan sekitar yang tergabung dalam 'Driver Online Bergerak Jawa Tengahh' menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Jateng, Senin (7/3/2022).

Para driver online resah, lantaran tarif dasar yang ditetapkan aplikator mitra tak bisa menutupi biaya operasional mereka.

Alih-alih meraup untung, mereka justru mengaku tombok dengan rendahnya tarif dasar yang ditetapkan aplikator.

Baca juga: BREAKING NEWS: Driver Online Demo di Kantor Gubernur Jateng, Nadiem Please Comeback

Baca juga: Mangkal di Trotoar, Driver Ojol Langsung Kabur Saat Didatangi Petugas Dishub Kota Semarang

Baca juga: Kader PSI Jadi Tersangka Camry Maut yang Tewaskan AKP Novandi Arya Putra Gubernur Kaltara

Selain adanya kenaikan tarif dasar, para pengemudi ojek online (ojol) maupun pengemudi taksi online (tasol) juga menuntut jaminan perlindungan kepada pihak aplikator.

Edi Hendra satu di antara pengemudi ojol yang mengeluhkan tarif dasar ditentukan aplikator dirasa kurang manusiawi.

Selama ini aplikator mitra kerjanya  telah menentukan tarif dasar hanya Rp7.900.

"Ini dirasa masih kurang sebaiknya tarif dasarnya dinaikkan," ujarnya.

Ia menuturkan penghasilan bersih yang didapatnya setiap hari menarik ojol tidak menentu.

Rata-rata sehari dirinya hanya mendapatkan pendapata kotor sekitar Rp80 ribu.

"Itu belum dipotong operasional. Paling kalau 10 tarikan dapatnya hanya Rp50 ribu," kata dia.

Pengemudi lainnya, Hadi Solikin juga merasakan hal yang sama. Penghasilan yang didapat menarik ojek online dirasa masih kurang.

"Penghasilannya sangat minim karena tarifnya diturunkan," ujarnya.

Menurutnya, tarif order yang diturunkan tak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarakan para pengemudi online.

Contohnya setiap mendapat order dia harus menanggung biaya parkir di tempat pembelian dan pengantaran. 

"Penghasilan yang didapat sehari tidak cukup," katanya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved