Pementasan Wayang Potehi di Klenteng Tek Hay Kiong, Lakon Sie Kong Kisahkan Kesetian pada Negara

Saking setia dengan junjungannya, dia sampai membantu putra mahkota Lie Tan, hingga mendapatkan takhtanya kembali sebagai kaisar.

"Dalam cerita panjang ini, inti sarinya bahwa kita harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat lain. Juga berbakti pada nusa dan bangsa," jelasnya. 

Chen Li berharap, melalui pementasan tersebut, kebudayaan wayang potehi dapat dikenal oleh masyarakat luas. 

Khususnya bagi generasi muda di kalangan masyarakat keturunan Tionghoa. 

Ia menilai, penggemar wayang potehi di masyarakat keturunan semakin sedikit, rata-rata orang yang sudah tua. 

Generasi mudanya banyak yang tidak tahu. 

"Apalagi perkembangan iptek banyak memberikan hiburan-hiburan lain. Tapi ini kan seni wayang. Jadi lebih banyak nilai dan tidak bisa disamakan dengan hiburan lainnya," ujarnya. 

Merasa Terhibur

Meski hanya digelar tiga jam, hingga pukul 20.00 WIB, penonton wayang potehi terus berdatangan. 

Bahkan tidak hanya dari kalangan masyarakat keturunan Tionghoa. 

Seorang warga, Atun (43) mengaku, sangat senang dengan adanya pementasan wayang potehi di kelenteng.

Karena jarang-jarang kesenian tersebut diselenggarakan di Tegal. 

Setelah tahu adanya pementasan, ia pun langsung mengajak anaknya untuk menonton. 

Atun mengatakan, pementasannya pun bisa dipahami meskipun ia bukan warga keturunan Tionghoa. 

Karena setelah menggunakan bahasa Cina, ada penuturan yang disampaikan dalam bahasa Indonesia. 

"Saya sangat senang sekali bisa menyaksikan pementasan wayang potehi. Karena sekarang sudah langka," ungkapnya. (fba)