Berita Tegal
Pementasan Wayang Potehi di Klenteng Tek Hay Kiong, Lakon Sie Kong Kisahkan Kesetian pada Negara
Pementasan Wayang Potehi di Klenteng Tek Hay Kiong Tegal, Lakon Sie Kong Kisahkan Kesetian pada Negara
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, TEGAL - Alunan musik khas Tiongkok terdengar merdu di telinga. Bunyi tabuhan tambur diiringi gesekan erhu membuat suasana menjadi hening.
Masyarakat yang sudah duduk di depan panggung seketika langsung mengalihkan fokusnya pada bilik kecil bewarna merah.
Pukul 17.00 WIB, pertunjukan pun dimulai.
Lalu, satu persatu boneka wayang potehi dengan lenggak-lenggok muncul dari panggung bilik kecil itu.
Rupanya iringan musik itu adalah tanda dimulainya pentas wayang potehi di kelenteng tertua di Tegal, Klenteng Tek Hay Kiong.
Pementasan dipandu oleh Widodo Santoso (50), dalang senior dari kelompok seni wayang potehi bernama Fu He An asal Desa Gudo, Jombang.
Dia bersama kelompoknya, membawa cerita rakyat Tiongkok di era Dinasti Tong.
Menceritakan lakon Sie Kong Hoan Tong, sosok yang digambarkan sebagai berandalan.
Tetapi, dia akan membantu Lie Tan, putra mahkota terbuang untuk memperebutkan kembali takhtanya.
"Pementasan wayang potehi ini menceritakan tentang lakon Sie Kong Hoan Tong atau bisa dibilang cerita Hong Kiauw Lie Tan," kata Widodo, kepada tribunmuria.com, Rabu (16/2/2022).
Widodo bercerita, nantinya akan ada pemberontakan terhadap kaisar wanita Wu Zetien.
Karena yang seharusnya menjadi kaisar pada saat itu adalah Lie Tan. Dia adalah putra mahkota sejati yang lahir dari seorang permaisuri.
Tetapi karena keserakahan, Wu Zetian menobatkan diri sebagai kaisar wanita setelah raja yang menjadi suaminya wafat.
Widodo mengatakan, cerita akan tamat setelah Lie Tan mendapatkan takhtanya kembali.
Lie Tan akan mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh pendekar gagah untuk melakukan pemberontakan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/wayang-potehi-klenteng-tegal.jpg)