Berita Slawi
Stok Pupuk Subsidi di Kabupaten Tegal Tahun 2022 Capai 44.354 Ton, Berikut Rinciannya
Stok Pupuk Subsidi di Kabupaten Tegal Tahun 2022 Capai 44.354 Ton, Berikut Rinciannya
TRIBUNMURIA.COM, SLAWI – Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Distapani) Kabupaten Tegal menyebutkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Tegal tahun 2022 ini mencapai 44.354 ton.
Jumlah tersebut terdiri dari pupuk urea 23.359 ton, SP-36 sebanyak 820 ton, ZA 1.101 ton, NPK 10.969 ton dan pupuk organik granul 8.105 ton.
Sedangkan pupuk organik cair mendapatkan alokasi tiga ribu liter.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Distapani Kabupaten Tegal, Toto Subandriyo, dalam rilis yang diterima TribunMuria.com, Rabu (9/2/2022).
Dituturkan, jumlah alokasi pupuk bersubsidi tersebut, tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 521.34/01 Tahun 2022 tanggal 14 Januari 2022, tentang Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian di Jawa Tengah Tahun 2022.
Dari usulan kebutuhan pupuk bersubsidi yang diajukan pihaknya melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok secara elektronik (e-RDKK), realisasinya masih di bawah usulan, terutama untuk jenis pupuk organik cair dan NPK.
Toto menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mengusulkan kebutuhan 31.230,63 ton untuk jenis pupuk urea, 913,24 ton untuk SP-36, 1.135,65 ton untuk ZA, dan 31.861,49 ton untuk NPK, serta 19.219,79 ton untuk pupuk organik granul.
“Alokasi pupuk subsidi yang kita terima masih belum sesuai usulan."
"Terutama untuk pupuk organik cair, kita mengusulkan 123.550 liter, tapi ketetapannya baru tiga ribu liter atau sekitar 2,4 persen dan NPK yang baru 34,4 persen kebutuhan,” ungkap Toto, Rabu (9/2/2022).
Pihaknya pun akan segera menindaklanjuti alokasi pupuk bersubsidi ini agar bisa segera terdistribusi ke masing-masing kecamatan.
Alokasi tersebut nantinya akan diperuntukan bagi warga petani di Kabupaten Tegal yang terdaftar di e-RDKK Tahun 2022.
Adapun jumlah petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK ini sebanyak 85.951 petani.
Ditanya soal pemenuhan kekurangan pupuk bersubsidi tersebut, Toto menjelaskan meskipun alokasinya belum 100 persen, tetap ada kemungkinan penambahan.
Jika pun masih terjadi kekurangan karena penebusannya mengikuti musim tanam, maka petani disarankan untuk menggunakan pupuk non subsidi atau menggunakan pupuk organik yang dibuatnya sendiri.
Terkait penyaluran pupuk bersubsidi, Toto menerangkan untuk pembelian pupuk bersubsidi ini petani wajib menggunakan kartu tani.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Ilustrasi-pupuk-bersubsidi-dari-pemerintah.jpg)