Berita Regional

Kolaborasi YLPKGI dan Muhammadiyah Resmikan SPPG, Arsjad Rasjid: Penggerak Ekonomi Lokal

YLPKGI resmikan SPPG hasil kolaborasi dengan Muhammadiyah di SPPG Muhammadiyah Minggir, Sleman, DI Yogyakarta.

Dok Muhammadiyah
PERESMIAN SPPG - Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI) meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hasil kolaborasi dengan Muhammadiyah di SPPG Muhammadiyah Minggir, Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, pada Selasa (15/7).  

TRIBUNMURIA.COM - Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI) meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hasil kolaborasi dengan Muhammadiyah di SPPG Muhammadiyah Minggir, Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, pada Selasa (15/7). 

Peresmian ini sekaligus menjadi bagian dari peluncuran SPPG Muhammadiyah se-Indonesia yang mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pendekatan ekosistem gizi nasional. 

Acara ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina YLPKGI Arsjad Rasjid, Ketua Umum YLPKGI Yukki Nugrahawan Hanafi, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, serta Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Syamsul Anwar.

Baca juga: Swasta Jangan sampai Mati, Muhammadiyah Tak Setuju Putusan MK soal Pendidikan Dasar Gratis

Baca juga: Bocoran Menu Program Makan Bergizi Gratis di Blora, Setiap Hari Dipastikan akan Berbeda-beda

Ketua Dewan Pembina YLPKGI, Arsjad Rasjid menekankan bahwa program MBG merupakan jawaban konkret atas tantangan yang berdampak langsung pada anak-anak Indonesia. 

Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara YLPKGI, Muhammadiyah, dan Badan Gizi Nasional dalam menghadirkan solusi yang tidak hanya menjawab kebutuhan gizi, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi komunitas secara luas.

“Ketika Muhammadiyah, YLPKGI, dan Badan Gizi Nasional berkolaborasi, maka solusi besar pemerintah bisa benar-benar diwujudkan bersama."

"Program ini bukan hanya soal makan bergizi, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui ekosistem yang inklusif dan sirkular,” ujar Arsjad.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) RI atas kepemimpinannya dalam memastikan program MBG berjalan efektif dan akuntabel. 

Berdasarkan data terbaru, lebih dari 5,5 juta anak di Indonesia telah menjadi penerima manfaat langsung dari program ini.

Ia memberikan penghargaan khusus kepada Muhammadiyah yang disebutnya sebagai mitra strategis pemerintah. 

Melalui jaringan Amal Usaha dan struktur organisasi yang menjangkau hingga pelosok desa, Muhammadiyah memainkan peran vital dalam memperkuat ketahanan pangan dan membangun kesadaran gizi masyarakat.

“Penggunaan bahan bangunan lokal, pelibatan warga sekitar dalam pembangunan, hingga pelatihan pengelolaan dapur, semuanya menunjukkan bahwa program ini menyentuh aspek ekonomi sekaligus sosial secara nyata,” lanjut Arsjad.

Peresmian SPPG Muhammadiyah Minggir ini menandai beroperasinya tiga SPPG awal di UNISA Yogyakarta, Muallimin Muhammadiyah dan MBS Prambanan dan kesiapan 18 SPPG lainnya yang tersebar diberbagai wilayah seperti Garut, Bandung, Ciamis, Sleman, Kudus, Tarakan dan Malang.

Program ini dijalankan oleh Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah (Kornas MBM PP Muhammadiyah) dengan pendekatan hulu-hilir yang melibatkan koperasi dapur, jamaah tani, peternak dan nelayan Muhammadiyah

Dengan sistem terintegrasi ini, SPPG tidak hanya menjadi tempat layanan gizi, tetapi juga motor penggerak ekonomi pangan nasional.

Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI) adalah platform kolaboratif yang didirikan untuk mendukung peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat Indonesia secara berkelanjutan. 

YLPKGI berperan sebagai mitra strategis pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung program-program nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved