Dia mengetahui uang tersebut palsu ketika seorang distributor karak yang biasa menyetor ke dirinya, Trimbul, hendak mengambil uang hasil jualannya.
“Saya diberitahu kalau uangnya palsu, jadi tidak laku. Itu uang banyak, sampai Rp 5 juta," sebut dia.
Kejadian tersebut, kata Ngatemi, merupakan yang pertama kali dialami oleh dia.
Baca juga: Pabrik Uang Palsu di Sukoharjo Terbongkar, Ini Peran Pelaku Dari Tukang Sablon Sampai Marketing
Kepala Dusun Karangduren, Lumadi menuturkan Ngatemi sudah puluhan tahun lalu dan setiap hari bekerja menjual karak.
Dia mengatakan bahwa Ngatemi juga pernah menjadi korban jambret.
Lumadi mengimbau kepada semua penjual terutama yang telah lanjut usia untuk berhati-hati karena kerap jadi sasaran peredaran uang palsu.
“Sekilas uang ini seperti yang asli, tapi kualitas cetakannya tidak bagus,” kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Tengaran, AKP Supeno ketika dihubungi awak media membenarkan kejadian tersebut.
AKP mengonfirmasi bahwa korban Ngatemi telah melaporkan kasus penipuan uang palsu tersebut kepada pihak Polsek Tengaran.
Menurut dia, hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan mencari pelaku, satu di antaranya menggunakan tayangan rekaman CCTV di lokasi-lokasi terkait. (*)