TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) terus menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan pada ajang CSR Nusantara Awards 2025.
PLN UIP JBT mendapatkan dua penghargaan sekaligus dengan predikat platinum atas kedua program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang telah dilaksanakan.
Chairman La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada PLN Group atas pencapaian kinerja TJSL yang berhasil menyabet hampir seluruh kategori.
Dirinya menyebut program TJSL dari PLN tersebar di seluruh Indonesia mulai dari barat hingga ke timur.
“Pada tahun ini, kami menyelenggarakan CSR Nusantara Awards yang ke-16. Istimewa karena kami mendapatkan program-program terbaik dari PLN Group."
"Jadi, luar biasa buat kami, tahun ini PLN Group menunjukan kinerja CSR yang luar biasa dan mendapatkan predikat platinum karena mereka hampir memenangkan seluruh kategori."
Baca juga: Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
"Jadi, inisiatif mereka ini tersebar dari ujung timur ke ujung barat."
"Maka, mereka pantas berbangga karena program yang mereka lakukan,” kata La Tofi.
Program TJSL pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan adalah Pelatihan dan Sertifikasi “Membangun SDM Cisokan Tangguh” bagi masyarakat di sekitar proyek pembangunan PLTA Cisokan.
Program ini didasari dari keinginan PLN untuk melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan PLTA Cisokan.
Oleh karena itu, PLN mengadakan sejumlah pelatihan dan sertifikasi sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pekerja di proyek pembangunan PLTA Cisokan sekaligus meningkatkan daya saing masyarakat di dunia kerja secara nasional.
Adapun kategori pelatihan dan sertifikasi mencakup administrasi proyek perkantoran, flagman, operator dump truck, operator bulldozer, operator excavator, welder, dan security.
Program TJSL kedua yang juga mendapatkan penghargaan platinum adalah bantuan infrastruktur akses air di Desa Parigimulya, Kabupaten Subang yang berjudul “Mengalirkan Harapan, Menyambung Kehidupan”.
Memiliki penduduk lebih dari 500 kepala keluarga (KK) yang sebagian besar bekerja sebagai petani, tentunya membuat Desa Parigimulya membutuhkan pasokan air yang cukup.
Namun yang terjadi adalah desa tersebut seringkali mengalami kesulitan pasokan air bersih sebagai kebutuhan utama dan juga penunjang aktivitas.