TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Oknum kepala sekolah di SMP di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, diduga melakukan pelecehan seksual kepada siswinya.
Diduga tindakan asusila ini dilakukan kepada lebih dari seorang siswi.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara belum bersikap dan mengambil tindakan atas dugaan tindak asusila kepala SMP negeri ini.
Baca juga: Oknum Pengasuh Ponpes di Batang Cabul ke Santriwati, Ganjar: Evaluasi, Masih Layak Atau Ditutup
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Ungaran Dilaporkan Polisi, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Santriwati
Informasi dugaan pelecehan seksual ini telah menyebar ke sejumlah siswa dan siswi di sekolah tersebut.
Mereka geram dan melakukan aksi protes. Aksi mereka terekam dalam video singkat yang diterima tribunmuria.com.
Dalam video itu terlihat seorang siswa adu pendapat dengan dua guru di depan sekolah.
Terdengar suara seorang siswa dalam video itu menanyakan di mana baner.
Kemudian ada yang mnejawab, ”banere dijupuk (banere diambil).”
Baner tersebut sempat dibentangkan sejumlah siswa dan siswa.
Baner itu berisi tulisan “Cukup aku seng kelaran, wong wedok ojo sampe kelangan prawan #sekolahkupenjaraku.
Atau dalam bahasa Indonesia berarti “cukup saya yang sakit orang perempuan jangan sampai kehilangan perawan.”
Sumber tribunmuria.com yang mengetahui aksi siswa itu buntut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kepala sekolah mereka.
Pelecehan verbal dan fisik
Ada sejumlah siswi yang menjadi korban pelecehan seksual secara verbal dan fisik.
Untuk pelecehan verbal, korban ditanya seputar alat kelamin perempuan dan fungsinya.