Berita Nasional
'Partai Ulama Bukan Komoditi Jualan', Kader PPP Ingatkan Romahurmuziy Tak Obral Kursi Ketua Umum
Kader PPP ingatkan eks ketua umum Romahurmuziy atau Rommy untuk tak obral bursa calon Ketua Umum Partai Ulama ke pihak eksternal.
Rusli sendiri terbuka jika tokoh dari eksternal ingin bergabung dengan PPP. Namun, ia mengingatkan mekanisme dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang mengatur masuk dan keluarnya seseorang dari PPP.
"Kami menyambut baik kalau ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan, tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART."
"Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, namun partai lain atau di setiap organisasi manapun juga punya," tegas Rusli.
Rusli berharap, ke depannya para kader tetap dapat menjaga muruah PPP dan tidak memperdagangkan partai.
Apalagi saat ini ia melihat, nama-nama dari internal PPP masih layak diberi kesempatan untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu.
"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," ujar Rusli.
Diketahui, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP, Romahurmuziy mengungkap sejumlah nama dari eksternal yang masuk bursa calon ketua umum PPP.
Mereka adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Bahkan, Rommy menyebut pernah membujuk Anies untuk menjadi ketua umum PPP. Ia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan Joko Widodo (Jokowi) terkait nama Amran Sulaiman.
"Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan. Effort untuk ke situ maha berat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," ujar Rommy, Senin (26/5).
Karenanya, sambung Rommy, dibutuhkan extraordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP.
Menurut dia, lantaran asalan itu, ia berusaha membujuk banyak tokoh yang dinilai mampu menahkodai PPP ke arah yang lebih baik, setelah terlempar dari Senayan. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kader Ingatkan Rommy Tak Obral Partai: PPP Bukan Komoditas Jualan
Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
![]() |
---|
Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
![]() |
---|
MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
![]() |
---|
Ihwal Putusan MK Pisahkan Pemilihan Umum, Zulfikar: Sebut Momen Penyesuaian Pemilu dan Pilkada |
![]() |
---|
Mau Berwisata Keliling Pulau Dewa Lebih Santai dan Nymana? Bali Touristic Sarankan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.