Komunitas Penggerak Literasi Litbar
MUSLIM DI EROPA - Empat warga negara Prancis, yakni Quentin Choquer, Youness Boudjaadar, Théo Averly, dan Salah-Eddine Blisset Boudjadaar, dihadirkan oleh Komunitas Penggerak Literasi Litbar ke Kabupaten Pati untuk berbagi kisah dan pengalaman. Secara berantai, pada akhir Februari 2025 mereka menyambangi SMAN 2 Pati, SMAN 3 Pati, Pesantren Ittihadul Muwahiddin Pati, dan SMPII Luqman Al Hakim Kudus.
Sementara, Quentin yang seorang mualaf berdarah Prancis-Italia berkisah tentang bagaimana pada usia 17 tahun, dirinya mengalami kecamuk batin yang membuatnya meragukan pondasi keimanan yang dianut keluarganya.
Pada akhirnya, setelah mengalami perjalanan berliku dan bermacam tantangan, hidayah menghampirinya dan dia memantapkan diri untuk bersyahadat.
Narasumber berdarah Prancis-Spanyol yang merupakan satu-satunya narasumber nonmuslim, Théo Averly, menjelaskan betapa berat menjadi Muslim di Prancis.
“Hukum Prancis tak melarang orang beribadah, namun masyarakatnya memiliki pemikiran berbeda."
"Pada akhirnya, orang-orang yang berpikiran terbuka dan logislah yang dapat merasakan betapa Islam sesungguhnya membawa rahmat,” ungkap Théo sebagaimana dikutip oleh Komunitas Penggerak Literasi Litbar. (mzk)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.