Berita Blora

Blora Disebut Paling Banyak Kasus PMK, Berapa Jumlahnya Sekarang? DP4 Ungap Angka Ini

Blora menjadi daerah di Jateng dengan kasus PMK terbanyak. Tercatat saat ini ada 654 kasus ekor sapi yang terpapar PMK. Pasar hewan ditutup sementara.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Iqbal Shukri
Pasar hewan di Blora ditutup sementara, dampak mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi. 

"Sejak awal Januari 2025 PMK mewabah di 25 kabupaten kota di Jateng," terangnya, Kamis (9/1/2025).

Hariyanta juga merinci beberapa daerah dengan kasus PMK tinggi di Jateng. 

Di mana Kabupaten Blora menjadi daerah tertinggi dengan 372 kasus PMK.

Ia mengatakan Blora juga menjadi sentra peternakan sapi di Jateng.

"Selain Blora ada beberapa wilayah dengan rata-rata 200 kasus PMK, seperti Sragen, Wonogiri, Grobogan dan Pati. Sementara wilaidengan 100 kasus ada di Batang dan sekitarnya," terangnya.

Hariyanta berujar populasi hewan ternak cukup besar. Di mana jumlah sapi potong mencapai 1,2 juta ekor lebih.

Untuk sapi perah di angka 75 ribu ekor lebih. Sementara jumlah kambing 3,4 juta ekor dan domba 782 ribu ekor.

"Kalau bicara nilai ekonomi dari populasi ternak di Jateng bisa mencapai hampir Rp40 triliun," terangnya.

Ia juga menceritakan karena PMK banyak peternak merugi.

Hal tersebut karena para peternak ketakutan bahkan ada yang ditakut-takuti.

Alhasil para peternak dikatakannya menjual heean ternak dengan harga sangat rendah.

"Ada yang menjual sapi Rp5 juta, padahal harga normalnya Rp15-20 juta. Hal tersebut karena peternak kurang memahami mengenai PMK," kata Hariyanta.

Ia menambahkan, PMK bisa diobati jika penenangan yang dilakukan cepat dan tepat.

Selain itu peternak juga harus selalu memantau kondisi hewan ternak.

Jika ditemukan hewan ternak menjulurkan lidan dan mulutnya berliur, maka segera laporkan ke dinas peternakan setempat.

Hal tersebut agar hewan ternak segera ditangani dan bisa diberikan vaksin PMK.

"Untuk hewan ternak yang kondisi kukunya mengelupas serta tak berdaya, kami sarankan memberi pakan lunak dan bisa diloloh. Beberapa hewan ternak juga sembuh meski kondisinya parah," terangnya.

Ditambahkannya sosialisasi ke peternak juga terus dilakukan untuk menghindari kerugian peternak. (iqs)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved