Berita Rembang

Viral Video Kapal Karam di Perairan Kragan, Ini Kata Koordinator SAR Rembang

Video kapal nelayan karam di perairan Kecamatan Kragan, Rembang viral di media sosial. Koordinator SAR Rembang meminta nelayan untuk berhati-hati.

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Tangkapan layar video kapal nelayan karam di perairan Kecamatan Kragan, Rembang, belum lama ini. 

TRIBUNMURIA.COM, REMBANG - Viral di media sosial, video yang menunjukan kapal nelayan karam di lautan, tepatnya di sekitaran Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Senin (16/12/2024).

Video berdurasi 18 detik itu memperlihatkan sebuah kapal yang karam dengan kondisi setengah badan kapal sudah tenggelam.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunmuria.com, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Baca juga: Cuaca Buruk dan Angin Baratan, Nelayan Jepara Tak Bisa Melaut: Menganggur, Harap Bantuan Pemerintah

Baca juga: Petani dan Nelayan di Demo Dispertan Pati, Buntut Beli Solar Subsidi Pakai Barcode Aplikasi XStar

Diketahui kapal karam itu sempat terbawa arus cukup jauh dari dermaga.

Diduga karamnya kapal tersebut karena ada kebocoran pada lambung kapal.

Menanggapi hal itu, Koordinator Unit Siaga Kantor SAR Rembang, Ahmad Nur Zain mengimbau kepada para nelayan untuk lebih berhati-hati saat aktivitas di laut, terlebih saat ini memasuki cuaca ekstrem.

Dia mengimbau untuk nelayan agar selalu memperhatikan armada kapalnya sebelum berangkat melaut.

"Untuk imbauan nelayan karena cuaca saat ini dari angin barat untuk selalu mengecek armada untuk melaut. Kemudian update cuaca dari BMKG serta mempersiapkan alat keselamatan," tuturnya.

Dia berharap kepada nelayan ketika hendak melaut untuk memperhatikan cuaca dan kondisi sebelum melaut serta mengutamakan keselamatan.

"Untuk kapal nelayan, apabila kecepatan angin mencapai 1,5knot dan tinggi gelombang 1,25m sebaiknya untuk tidak melaut atau kembali berlabuh," jelasnya. 

Kasdi balik kanan karena cuaca buruk

Cuaca ekstrem di penghujung tahun 2024 ini menyebabkan para nelayan di Kabupaten Rembang kesulitan untuk melaut.

Ada beberapa nelayan yang nekat memilih untuk berangkat melaut meski konsekuensinya harus bertaruh dengan keselamatan, demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Selain keselamatan yang dia pertaruhkan, hasil tangkapan pun juga tak semoncer biasanya saat cuaca bersahabat.

"Aktivitas nelayan di Rembang ini terganggu adanya cuaca buruk, kalau cuaca bersahabat nelayan bisa beraktivitas katakanlah 8-12 jam."

"Karena cuaca buruk kami hanya bisa melaut 3-5jam itu sudah cepat-cepat pulang karena mendung atau ombak mulai tinggi," tutur Kasdi, nelayan rajungan di Desa Tanjungsari Rembang seusai putar balik lantaran cuaca buruk, Senin (16/12/2024).

Karena hal itulah, menyebabkan tangkapan nelayan menjadi berkuran pesat.

Jika biasanya nelayan bisa membawa pulang kepiting rajungan sekitar 15 kg-an, saat ini hasil tangkapan dibawah 10 kg.

"Kalau bagus (cuaca) saya bisa sampai 15 kg-an kalau seperti ini ya kadang 2 kg, 5kg terus hampir 10 kg malah sering zonk juga, itu juga ga nutup yang operasionalnya" tutur Kasdi.

Kasdi menambahkan sebelum melaut, biasanya mencari informasi terlebih dahulu melalui laman BMKG untuk melihat prakiraan cuaca. 

Ketika laut sedikit bersahabat, Kasdi mulai menaikan jangkar kapalnya untuk berangkat. Namun apabila kondisi laut sama sekali tak bersahabat Kasdi lebih memilih istirahat.

"Di tengah itu ombaknya tinggi saat cuaca ekstrem, bisa sampai 1,5 meter hingga 2 meteran, kalau sudah kaya gitu atau anginnya kencang ya langsung balik kanan tidak berani nekat."

"Kadang baru sebentar sudah harus putar balik," tegasnya.

Kendati demikian, Kasdi juga mempersiapkan peralatan keamanan di dalam kapalnya. Ada beberapa pelampung yang telah dia sediakan. (rad)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved