Berita Pati

Sendang Watu Jago Wukirsari, Tak Pernah Kering Jadi Sumber Air Andalan Warga Pati saat Kemarau

Sendang Watu Jago, Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Pati, tak pernah mengering. Jadi andalan warga sektiar saat musim kemarau tiba.

Istimewa
Suyikno, warga Dukuh Gayam, Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Pati, menimba air dari Sendang Watu Jago di Dukuh Gares, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Sendang Watu Jago, Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Pati, jadi satu-satunya sumber air bagi warga setempat di tengah kekeringan yang melanda.

Saat sumber air di rumah-rumah warga mengering, sendang di Dukuh Gares tersebut masih memancarkan air yang bisa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci.

Puluhan mesin pompa air berikut pipa-pipa paralon silang-menyilang di lokasi sendang.

Instalasi air itu mengalirkan air dari sendang ke rumah-rumah warga.

Pipa-pipa paralon yang silang-menyilang itu bagaikan jaringan pembuluh dalam tubuh yang menjalankan sistem peredaran darah dan memastikan warga tetap "hidup".

Menurut penuturan warga, Sendang Watu Jago belum pernah kering, bahkan ketika musim kemarau.

Sendang tersebut berada di bawah naungan pohon-pohon besar berusia ratusan tahun. Antara lain pohon beringin dan rao. Hal inilah yang diyakini membuat air sendang tak pernah asat.

Dahulu, warga mengambil air dengan cara menimba dan mengangsu. Seiring perkembangan zaman, warga dukuh setempat mulai memasang pipa paralon dan mesin pompa di sendang untuk menyedot air.

Kini, menurut penuturan Kepala Desa Wukirsari Sulistiono, ada sekitar 70 mesin pompa air yang terpasang di sendang.

Namun ada pula warga dari dukuh lain yang masih mengambil air dengan cara mengangsu menggunakan jeriken.

Hal itu seperti yang dilakukan Suyikno, warga Dukuh Gayam Desa Wukirsari.

"Di dukuh saya kesulitan air. Biasanya bulan Juni-Juli sudah mulai kekeringan. Makanya saya ambil air ke Sendang Watu Jago di Dukuh Gares ini, soalnya airnya melimpah," ucap dia.

Dari rumahnya yang berjarak sekira dua kilometer dari sendang, Suyikno mengendarai sepeda motor sambil membawa jeriken air.

Tiap pagi dan sore dia mengangsu air dari sendang untuk kebutuhan minum, mandi, dan memasak.

"Kadang-kadang ada bantuan air datang (ke Dukuh Gayam) pakai mobil tangki. Tapi kadang pas bantuan air datang saya tidak di rumah, jadinya tidak kebagian," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved