Berita Nasional

5 Tokoh Muda Nahdliyin 'Sowan' Presiden Israel: PBNU Mengecam, Netizen Gemakan Netanyahu United

PBNU mengecam keras 5 tokoh muda NU yang bertemu Presiden Israel. Sementara, netzien di platform X memplesetkan NU menjadi Netanyahu United.

|
Istimewa
5 tokoh muda Nahdlatul Ulama bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. 

TRIBUNMURIA.COM - 5 tokoh muda Nahdlatul Ulama bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, baru-baru ini menjadi sorotan banyak kalangan di Indonesia.

Foto 5 tokoh Nahdliyin yang 'sowan' Presiden Israel itu menjadi polemik liar. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam aksi ke-5 tokoh tersebut.

Sementara, netizen di jagat X (dulu Twitter) menggemakan Netanyahu United, sebagai sindiran keras terhadap NU atas aksi ke-5 tokoh muda Nahdliyin tersebut.

Baca juga: Begini Cara Daftar Ikut Perayaan Misa Akbar bersama Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta

Baca juga: Jaringan Gusdurian Tegas Tolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan: Banyak Risiko Turunan

Baca juga: Obral Izin Tambang untuk Ormas, Siasat Jokowi Jaga Pengaruh, Jatam: Bukan untuk Kesejahteraan

Kelima cendekiawan muda NU itu adalah Gus Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Dalam foto yang beredar, Presiden Israel Isaac Herzog duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.

Sedangkan lima cendekiawan muda NU itu terlihat berdiri di belakang Isaac.

Mereka ada yang mengenakan batik dan jas.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan bertemunya lima Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

 Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.

Ketua PBNU, Savic Ali menyebut bahwa kelima warga NU bertindak 'sowan' Presiden Israel tidak atas nama organisasi.

"Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," kata Savic dalam keterangan di laman resmi NU, Minggu (14/7/2024) malam.

Savic menilai, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU, dan itu akan memperburuk citra NU di mata publik.

Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

"Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa."

"Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil," kata dia.

Savic menegaskan PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

Kritik juga datang dari Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam) PBNU masa khidmah 2022-2027 Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil).

Gus Ulil angkat bicara terkait kunjungan 5 orang Nahdliyin tersebut.

“Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru-baru ini,” kata Ulil dikutip dari akun media X pribadinya @ulil, pada Minggu malam (14/7/2024).

Dia menegaskan kunjungan itu tidak bisa diterima dengan alasan apapun.

Ulil pun menyebut bahwa kunjungan itu merupakan kunjungan pribadi yang bukan disponsori NU.

“Di tengah kebrutalan Israel saat ini, kunjungan ke Israel, apalagi bertemu dengan Presiden Israel, adalah tindakan yang tidak bisa diterima. Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU,” tambahnya.

Kritik keras juga datang dari netizen di jagat maya X. Beberapa di antaranya bahkan mengubah logo NU menjadi Netanyahu United dan menyandingkannya dengan logo NU yang telah diubah menjadi Ulama Nambang.

Capture unggahan netizen di X yang mengubah logo NU menjadi Netanyahu United dan Ulama Nambang.
Capture unggahan netizen di X yang mengubah logo NU menjadi Netanyahu United dan Ulama Nambang.

JK Bertemu Pemimpin Hamas

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla, telah menggelar pertemuan selama dua jam dengan Ismail Haniyeh, pemimpin politik gerakan Hamas di Doha, Qatar, pada Jumat (12/7/2024)

Dalam pertemuan tersebut,  Jusuf Kalla menyampaikan simpati kepada rakyat Palestina yang telah menjadi korban konflik dalam agresi militer Israel

Jusuf Kalla saat melayat ke rumah duka eks Menteri BUMN Tanri Abeng (WartaKota/Ramadhan LQ)
Melalui pertemuan tersebut, pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, tersebut menegaskan bahwa Indonesia akan terus menunjukkan solidaritasnya dan mendukung kemerdekaan Palestina.

JK kemudian menjelaskan bahwa perhatian dunia saat ini terpusat pada Gaza.

Ia meyakini bahwa semua pihak prihatin terhadap kondisi keamanan dan kehidupan di sana.

Bukan perkara mudah bagi Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menemui pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.

Apalagi di tengah agresi militer Israel ke Gaza, sosok Ismail Haniyeh paling dicari oleh militer Israel.

Keamanannya pun jadi pertimbangan utama.

Oleh karena itu, bukan tanpa resiko Jusuf Kalla menemui Ismail Haniyeh.

Namun demi upaya perdamaian di Timur Tengah khususnya di Palestina maka Jusuf Kalla menempuh risiko itu.

"Upaya perdamaian memang kerap mengandung resiko," ujar Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (13/7/2024). (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Inilah Nama 5 Tokoh NU Bertemu Presiden Israel yang Sampai Saat ini Belum Tahu Tujuannya

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved