Berita Cilacap

Kronologi Detik-detik Pemuda Cilacap Tewas Tertemper Kereta, Ketiduran di Rel Bareng Teman

Kronologi dan detik-detik pemuda di Cilacap tewas tertemper kereta. Aksi tidur-tiduran 2 pemuda Cilacap di rel kereta berakhir maut, 1 korban tewas.

Istimewa/net
Ilustrasi mayat korban tertemper kereta di Cilacap. 

TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - RIA (20) pemuda asal Bantarsari, Cilacap meninggal dunia setelah tertemper Kereta Api Motis Selatan yang melintas di jalur Gandrungmangu-Kawunganten, tepatnya di Desa Kamulyan Bantarsari Kabupaten Cilacap, Selasa (2/4/2024) pagi.

Seusai tertemper kereta api, diketahui korban mengalami luka serius pada kepala bagian belakang yang membuat nyawanya tak tertolong.

Kabaghumas Polresta Cilacap Ipda Galih Soecahyo saat dikonfirmasi menuturkan bahwa korban RIA meninggal ditempat. 

Pada malam harinya diketahui korban RIA bersama satu teman lainnya yakni R (20) mencari tempat tiduran di dekat bantalan rel kereta api.

"Awal kejadian kedua anak tersebut sedang mencari tempat tidur di sekitar rel kereta api tepatnya di Desa Kamulyan, Kecamatan Bantarsari, sekitar pukul 03.00 pagi dan mereka tertidur di sana dengan posisi badan terlentang," katanya kepada Tribunmuria.com, Rabu (3/4).

Namun nahas, saat keduanya terlelap tidur tidak sadar ada KA Motis Selatan yang melintas di rel kereta api.

KA Motis Selatan itu pun menemper tubuh korban RIA hingga korban meninggal dunia.

Sementara itu R teman korban yang baru bangun pada pukul 05.30 WIB terkejut bukan main.

Saat membuka mata R melihat kepala korban RIA yang sudah berada di atas perutnya.

Diketahui kepala korban RIA saat itu sudah berlumuran darah dan korban RIA dalam kondisi tak bernyawa.

"Karena merasa panik saat itu juga R berteriak dan meminta pertolongan kepada warga di sekitar TKP, namun tidak ada satupun warga yang mau menolong," kata Galih.

Karena tidak mendapat pertolongan dari warga, R kemudian bergegas ke rumah kakaknya.

Dia memberitahu bahwa temannya yakni RIA meninggal dunia usai tertemper kereta api.

Kakak R pun kemudian melaporkan kepada Kepala Dusun yang diteruskan kepada anggota Polsek Bantarsari.

"Menerima informasi dari pemdes, selanjutnya Kapolsek Bantarsari, Kanit Reskrim beserta anggota piket melakukan olah TKP," kata Galih.

Saat dilakukan olah TKP, petugas kepolisian menemukan ceceran organ milik korban di sekitar rel KA tersebut.

Lebih lanjut Galih mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, korban pada saat beristirahat atau tidur posisinya terlalu dekat dengan Rel Kereta Api.

Sementara itu berdarkan serangkaian pemeriksaan, korban diduga murni tertampar Kereta Api.

"Jasad korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman secara layak," imbuh Galih.

Insiden tersebut tentu sempat membuat geger dan menjadi tontonan warga sekitar.

Atas kejadian itu Galih mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar perlintas rel KA karena dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. (pnk)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved