Berita Kudus

Ratusan Warga Kudus Terdampak Banjir Masih Tinggal di Pengungsian Balai Desa Payaman

141 warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus, terdampak banjir masih bertahan di posko pengungsian, rumah mereka masih terendam

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Kondisi posko pengungsian di Balai Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus, Sabtu (23/3/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Sebanyak 141 warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus masih bertahan di posko pengungsian di Balai Desa Payaman.

Terhitung sudah sepekan mereka tinggal di pengungsian dan belum memungkinkan untuk kembali ke rumah karena masih terendam banjir.

Kepala Desa Payaman Nurhadi mengatakan, kali pertama warga dievakuasi untuk dibawa ke pengungsian yakni pada Sabtu pekan lalu.

Saat itu banjir di Dukuh Karanganyar ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

Saat ini memang sudah ada penurunan genangan banjir, hanya saja masih belum memungkinkan warga untuk kembali ke rumah.

“Karena rumahnya masih terendam banjir. Ketinggian saat ini sekitar 60 sentimeter,” kata Nurhadi.

Sementara upaya penyedotan untuk mengurangi genangan di Dukuh Karanganyar, kata Nurhadi, memang tidak memungkinkan.

Karena sungai yang ada di sekeliling Dukuh Karanganyar semuanya penuh.

Kalaupun disedot, air genangan akan kembali ke permukiman warga.

Yang paling memungkinkan untuk mengatasi banjir di Kecamatan Mejobo yaitu normalisasi sungai.

“Kalau perkiraan banjir akan benar-benar surut kemungkinan antara 4 sampai 5 hari lagi,” kata Nurhadi.

Sementara untuk keperluan pengungsi sampai saat ini kebutuhan pangan masih tercukupi sampai tiga hari ke depan.

Kebutuhan logistik selain datang dari pemerintah, juga banyak dari datang dari pihak lain.

Misalnya dari Berlian Jaya menyalurkan bantuan berupa sembako dan sejumlah obat-obatan ke posko pengungsian di Desa Payaman.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan dari Berlian Jaya Bellinda Putri Sabrina Birton.

Bantuan dari swasta yang bergerak di bidang otobus tersebut diharapkan bisa membantu para pengungsi.

“Semoga tidak ada bencana selanjutnya. Ini bencana banjir yang terakhir,” kata Bellinda.

Sebelumnya Dinas Arpusda Kudus juga turut menyerahkan bantuan berupa sembako dan mainan anak-anak.

Kepala Dinas Arpusda Sam’ani Intakoris mengatakan, bantuan yang pihaknya berikan maupun bantuan dari pihak lain berharap bisa bermanfaat.

“Mereka sudah ingin pulang, tapi belum memungkinkan. Semoga di sini para pengungsi terjaga kesehatannya,” kata Sam’ani. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved