Kader Gerindra Diduga Menganiaya

Pascapemecatan Ketua DPC Gerindra Semarang, Abdul Wachid Minta Kader Tak Mudah Terprovokasi

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Minta Kader Tidak Mudah Terprovokasi: Jaga Kondusivitas Pemilu 2024

Tribunmuria.com/F Ariel Setiaputra
Ketua DPD Partai Gerindra Jateng H Abdul Wachid. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid meminta seluruh kader tidak mudah terpancing emosi dan tidak mudah terprovokasi.

Hal ini ia sampaikan menyusul adanya keributan dan dugaan penganiayaan yang dilakukan mantan Ketua DPC Gerindra Semarang, Joko Santoso. 

Seperti diketahui, bekas Ketua DPC Partai Gerindra Semarang Joko Santoso terlibat keributan dengan kader PDIP Suparjianto karena perkara pemasangan bendera partai.

Joko Santoso tersinggung karena kader PDIP itu memasang bendera partai pimpinan Megawati di area rumahnya tanpa izin dan konfirmasi terlebih dahulu.

Kemudian ia mendatangi rumah pelaku pemasang bendera itu dan terjadi keributan.

Secara internal partai, kata Wachid, pihaknya telah menindak Joko Santoso.

Joko Santoso telah dicopot dari jabatannya karena melanggar AD/ART Pasal 68 soal etika dan budi pekerti.

Untuk kasus hukumnya, Wachid mengungkapkan pihaknya menyerahkan kepada pihak yang berwajib.

Buntut dari kejadian tersebut, Wachid menuturkan, semua kader harus ikut menjaga kondusivitas jelang Pemilu 2024.

Saat ini tahapan pemilu telah bergulir, beberapa bulan ke depan memasuki tahapan pendaftaran bacapres-bacawapres, penetapan daftar bacaleg, dan kampanye.

Sehingga tensi politik otomatis naik.

Menurut Wachid, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah meminta seluruh kader menjaga etika, budi pekerti, dan santun kepada sesama.

Seluruh kader diminta menjagaa perkataan. Santun kepada masyarakat.

Selain itu juga dilarang menyebarkan isu hoaks dan tidak memancing emosional orang.

"Tujuannya agar Pemilu 2024 tenang," ujar politisi asal Jepara saat dihubungi tribunmuria.com, Senin (11/9/2023).

Dia berharap kader Gerindra bisa memetik pelajaran dari kejadian di Semarang.

Ke depan bisa menjaga kondisi di wilayah masing-masing tetap tenang dan aman. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved