Berita Blora

Ratusan Desa di Blora Alami Kekeringan, Warga Harapkan Bantuan Droping Air Bersih

Ratusan desa yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Blora mulai mengalami bencana kekeringan. Warga harapkan bantuan air bersih.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Warga Japangrejo, Blora tampak antre bantuan air bersih, beberapa wadah ditata berjajar menunggu giliran pengisian. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Ratusan desa yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Blora mulai mengalami bencana kekeringan.

Waraga mengharapkan bantuan suplai air bersih dari pemerintah.

Belum ada satu bulan ini telah didistribusikan 715.000 liter air kepada warga.

Dropping air terus dilakukan hingga datang musim penghujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Widjanarsih mengatakan, dropping air kepada masyarakat masih terus dilakukan. 

Hingga agustus pertengahan ini sudah tercatat 751.000 liter atau 143 tangki yang telah didistribusikan ke sejumlah titik lokasi kekeringan.

"Seharinya bisa 12 tangki berisi 60.000 liter air, karena desa di Blora termasuk banyak berpotensi bencana kekeringan," ungkapnya, Sabtu (19/8/2023).

Widjanarsih menjelaskan, pengangkutan air menggunakan tiga armada dan beberapa bantuan dari pihak swasta. 

Dari data yang dimilikinya terdapat 424.831 jiwa yang telah menerima bantuan. 

Tersebar di 125 desa, terbanyak di Kecamatan Jepon 19 Desa, disusul Kecamatan Jati.

"Bencana kekeringan ini hampir merata semua desa di 14 kecamatan, terutama yang jauh dari  Bengawan Solo," jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga Jepangrejo, Kecamatan Blora, Sigit mengaku, kedatangan truk tangki air bersih memang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. 

Tiap kali datang mobil tangki ia menyiapkan beberapa jeriken untuk persediaan air rumah tangganya.

"Kami senang jika disuplai air bersih ini, terima kasih yang telah memberikan air bersih ke masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, kekeringan air yang ada di tempatnya sudah berlangsung sekitar dua bulan lamanya. 

Untuk mencukupi kebutuhan air, biasanya warga membeli air satu tangki seharga Rp150 ribu. 

Air bersih yang dibelinya itu biasanya dapat digunakan untuk beberapa hari ke depan.

"Ya karena sumurnya tidak ada sumber airnya," ujarnya. (kim)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved