Sejarah

Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Diketik Sayuti Melik Pakai Mesin Tik Perwira Nazi

Tahukah kamu, naskah prokamasi kemerdekaan RI diketik pakai mesin tik perwira Nazi Jerman, Naskah Proklamasi Otentik diketik berulang Sayuti Melik.

|
ANRI
Naskah Proklamasi Otentik yang diketik Sayuti Melik dengan menggunakan mesin tik pinjaman dari perwira Nazi Jerman. Naskah Prokalamasi Otentik itu yang dibacakan Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia, saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Satsuki Mishima, seorang sekretaris urusan rumah tangga di rumah Laksamana Maeda, kemudian berinisiatif meminjam mesin ketik yang akan digunakan Sayuti Melik

Mishima lantas pergi ke kantor militer Jerman yang pada saat itu berlokasi di Gedung KPM (sekarang Pertamina) di Koningsplein (kini Medan Merdeka Timur).

Untuk sampai ke lokasi tersebut, ia menggunakan mobil Jeep. 

Di sana, Mishima bertemu Perwira Angkatan Laut Nazi Jerman, Mayor Kandelar.

Sosok inilah yang bersedia meminjamkan mesin tik, yang akhirnya dibawa Mishima ke rumah Maeda.

Tergesa-gesa dan merevisi beberapa kata

Sosok Sayuti Melik dan B.M Diah dalam wujud patung lilin di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Minggu (13/8/2017).
Sosok Sayuti Melik dan B.M Diah dalam wujud patung lilin di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Minggu (13/8/2017). (KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI)

Sesampainya di rumah Maeda, giliran perwakilan golongan muda yang mengambil peran.

Sayuti Melik ditemani Burhanuddin Muhammad Diah dipercaya mengetik naskah proklamasi.

Sayuti Melik mengaku dirinya mengetik naskah tersebut dengan tergesa-gesa.

Sebab kala itu, waktu sudah menjelang pagi.  Karena terburu-buru, dia sadar betul bahwa hasil ketikannya tampak tidak rapi, sedikit agak mencong atau tidak lurus.

Meski merasa tidak rapi, Sayuti Melik tetap teliti.

Sebab, ia mengubah beberapa kata yang dituliskan oleh Soekarno. 

Di antaranya seperti kata ‘tempoh’ menjadi ‘tempo’, lalu kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti menjadi “Atas nama Bangsa Indonesia”.

Selain itu, ia juga menambahkan nama “Soekarno-Hatta” serta “Djakarta,17-8-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”.

Angka 05 adalah singkatan dari 2605, tahun showa Jepang yang sama dengan tahun 1945 masehi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved