SMPN 1 Undaan Kudus Maksimalkan Anggaran DAK dan APBD 2023 Perbaiki Gedung Laboratorium

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sejumlah anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 digelontorkan untuk memperbaiki fasilitas penunjang pendidikan sekolah yang rusak di wilayah Kabupaten Kudus.

DAK senilai Rp 7,1 miliar digunakan untuk memperbaiki 37 SD, dan 5 SMP. Sementara APBD senilai Rp 17,4 miliar digunakan untuk memperbaiki 83 SD dan 8 SMP.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menyampaikan sekolah yang mendapatkan alokasi DAK dan APBD adalah SMPN 1 Undaan.

DAK senilai Rp 820,4 juta diberikan pemerintah pusat untuk membangun gedung laboratorium dan toilet lantaran dinilai dalam kondisi memprihatinkan. Sementara alokasi APBD senilai Rp 478,4 juta diberikan Pemerintah Kabupaten Kudus guna membangun sarpras lapangan olahraga. 

Anggun menyebut, pihaknya melakukan pengecekan langsung pembangunan yang dilakukan di SMPN 1 Undaan dengan memanfaatkan APBD dan DAK. Dalam rangka memastikan hasil bangunan yang berkualitas sebagai pendukung pendidikan yang berkualitas. 

"SMPN 1 Undaan ini mendapatkan dua sumber anggaran tahun ini. Pertama APBD Rp 478,4 juta untuk pembangunan lapangan voli sejak 21 Juni - 19 Agustus. Sedangkan DAK digunakan untuk membangun toilet atau jamban Rp 521,4 juta dan laboratorium IPA Rp 299 juta sejak April - November," terangnya, Kamis (27/7/2023).

Anggun menyebut, pembangunan lapangan voli sudah mencapai 90 persen. Tinggal dilakukan pengecatan agar bisa segera dimanfaatkan untuk praktik olahraga. 

Selain itu, lanjut dia, pembangunan laboratorium dan toilet masih dalam proses. Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN 1 Undaan agar lebih meningkat.

"Indikator peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana untuk kenyamanan belajar. Lapangan bagus, laboratorium mendukung dan fasilitas sanitasi yang lengkap diperlukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran," ujarnya. 

Kepala SMPN 1 Undaan, Moh Nurhadi menyampaikan, rehab laboratorium dan toilet sebenarnya sudah lama diajukan ke pemerintah, karena kondisi bangunan yang sudah rapuh dan memprihatinkan. Sedangkan pembangunan lapangan voli diperlukan mengingat selama ini hanya mengandalkan keterbatasan sarpras yang ada.

Nurhadi mengaku bersyukur karena tahun ini SMPN 1 Undaan diberikan anggaran perbaikan sarpras yang cukup banyak. Sehingga bisa digunakan untuk memperbaiki sarpras-sarpras yang butuh sentuhan. 

"Toilet dan laboratorium sebelumnya bangunan sudah memprihatinkan, kalau dibiarkan bisa membahayakan siswa dan guru. Termasuk bantuan pembangunan lapangan voli. Sehingga ke depan kami harapkan bisa menunjang pendidikan di sekolah kami," harapnya. 

Penyedia jasa CV Tino Triputra, Syams Wachid Tian Mujiyono menyebut, pembangunan lapangan voli dengan luas 1.300 meter persegi sudah hampir rampung. Tinggal menunggu bangunan cor kering untuk selanjutnya dilakukan pengecatan.

Pihaknya juga memasang pagar pengaman setinggi 3,5 meter di sebelah sisi Utara lapangan sebagai pengaman saat berlangsungnya pertandingan atau latihan olahraga. 

"Kami sudah lakukan pembangunan sesuai gambar dan spesifikasi teknisnya, yaitu gambar lapangan voli dan basket. Progres pembangunan sudah 90 persen," tuturnya. 

Saat ini, perbaikan sarpras sekolah rusak dengan memanfaatkan alokasi anggaran DAK dan APBD juga dilakukan di sejumlah sekolah jenjang SD dan SMP sederajat di Kabupaten Kudus. 

Disdikpora bakal mengajukan tambahan anggaran perbaikan sekolah pada APBD perubahan sebanyak 10 sekolah. (Sam)