Berita Kudus
Lima Petugas Lakukan Konservasi 43 Koleksi Museum Kretek Kudus
Sejumlah petugas melakukan konservasi sebanyak 43 koleksi di Museum Kretek Kabupaten Kudus.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sebanyak 43 koleksi di Museum Kretek Kabupaten Kudus dilakukan konservasi. Petugas konservasi atau konservator didatangkan langsung dari Museum Jawa Tengah Ronggowarsito untuk melakukan perawatan koleksi museum dalam rangka menanggulangi kerusakan dini.
Pelaksanaan konservasi dilakukan oleh lima petugas konservator selama dua hari, Senin - Selasa (26-27/6/2023). Petugas juga melakukan restorasi koleksi, manakala terjadi bagian lepas.
Perwakilan konservator dari Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, Nurodo mengatakan, pelaku budaya bertugas melakukan konservasi terhadap koleksi-koleksi peninggalan sejarah. Di mana restorasi termasuk dalam bagian konservasi.
Kata dia, ada 43 koleksi di Museum Kretek yang dilakukan konservasi. Sebanyak 80 persen di antaranya kategori koleksi organik, sisanya anorganik.
Koleksi organik dikategorikan koleksi-koleksi yang mengalami hidup, seperti contoh berbahan dasar kayu. Sedangkan koleksi anorganik berarti sebaliknya, seperti contoh timbangan berasal dari bahan logam.
"Kami lakukan konservasi hari ini dan kemarin, ada juga tim kajian. Dalam pelaksanaan kami gunakan bahan kimia. Kami juga lakukan restorasi jika terdapat bahan yang lepas menyerupai bentuk aslinya," terangnya, Selasa (27/6/2023).
Konservasi juga menyasar koleksi - koleksi bahan dan peralatan tradisional rokok kretek. Di antaranya gilingan tembakau tradisional, alat perajang cengkeh, miniatur kereta krangkeng, alat perajang tembakau, alat pembersih atau penyaring tembakau tradisional (krondo), timbangan, dan beberapa koleksi lainnya.
Nurodo menyampaikan, kondisi fisik koleksi yang ada di Museum Ronggowarsito masih tergolong cukup bagus.
Namun, ada beberapa koleksi berbahan logam yang berkarat, dampak sudah lamanya tidak dilakukan konservasi. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus agar koleksi bisa menghilangkan karat pada koleksi.
"Untuk koleksi berbahan kayu, kondisi 90 persen masih bagus, karena baru dua tahun lalu dilakukan konservasi dengan ijeksi bahan anti rayap," ujarnya.
Nurodo menyebut, konservasi idealnya dilakukan dua tahun sekali guna menjaga kualitas koleksi. Namun, semua kembali pada kemampuan anggaran daerah, mengingat bahan-bahan konservasi tidak murah.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Yusron menyampaikan, selain konservasi juga ada tim yang bertugas melakukan kajian terhadap koleksi-koleksi yang ada di Museum Kretek.
Keduanya melaksanakan tugas masing-masing dengan melibatkan tenaga ahli di bidang konservasi dan kajian koleksi budaya pada Museum Jawa Tengah Ronggowarsito.
"Konservasi dan kajian ini dalam rangka merawat koleksi-koleksi yang ada di Museum Kretek. Supaya kondisi tetap baik sebagai sarana edukasi," harapnya. (Sam)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.