Berita Kudus
Harga Pakan Ayam Melonjak, Peternak Ayam Petelur di Kudus Kelimpungan Meski Harga Telur Mahal
Mahalnya harga pakan ternak dituding menjadi pemicu melonjaknya harga telur ayam hingga Rp 32.000 - Rp 35.000 per kilogram.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Mahalnya harga pakan ternak dituding menjadi pemicu melonjaknya harga telur ayam hingga Rp 32.000 - Rp 35.000 per kilogram.
Meski harga jual telur ayam meningkat, kondisi tersebut tidak serta merta membuat para peternak ayam petelur di Kudus senang.
Mereka harus menutup biaya yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak yang melambung tinggi.
Sementara peternak juga tidak berani menaikkan harga jual telur dari kandang karena takut ditinggal pelanggan.
Peternak ayam petelur di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Abdul Ghofur mengatakan, harga pakan ternak sudah dua kali mengalami kenaikan setelah Idulfitri.
Kini, satu sak pakan ternak berisi 50 kilogram dibandrol dengan harga Rp 380.000, naik Rp 30.000 dari harga standar Rp 350.000 per sak.
Sementara harga jual telur ayam dari kandang atau tingkat peternak Rp 28.000 per kilogram atau Rp 280.000 per peti.
"Kalau kita ngukurnya harga pakan ternak dengan harga jual telur dari kandang, keuntungan ngepres. Belum lagi dikurangi biaya listrik dan vaksin ternak," terang Abdul Ghofur, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Pengusaha Kue di Kudus Terancam Bangkrut, Rumahkan 50 Persen Karyawan Imbas Harga Telur Tinggi
Baca juga: Harga Telur Melonjak, Pembeli di Pasar Bitingan Kudus Cari Telur Pecah untuk Dikonsumsi
Peternak lain, Abdul Rohman menegaskan, kondisi ini justru menyulitkan peternak.
Kata dia, setiap peternak ingin menaikkan harga telur hingga Rp 29.000 - Rp 30.000 per kilogram dari kandang untuk menutup biaya produksi yang dikeluarkan dari biaya pakan ternak.
Di sisi lain, peternak juga khawatir jika harga jual telur ayam dinaikkan, pelanggan akan beralih ke peternak lainnya. Mengingat persaingan dagang di pasaran saat ini cukup tinggi.
Rohman menyebut, saat ini yang bisa dilakukan peternak yaitu bertahan agar usaha ternak ayam petelur tidak gulung tikar.
"Harga jual telur memang tinggi, bahkan di pasaran sampai tembus Rp 35.000 per kilogram. Tapi, kami enggak berani jual terlalu tinggi, nanti berdampak pada penjualan," ujarnya.
Dia menyebut, harga pakan ternak pada umumnya berkisar Rp 350.000 per sak.
Dengan harga tersebut, peternak bisa menjual telur ayam dari kandang Rp 24.000 - Rp 25.000 per kilogram. Sudah untung cukup untuk mengembangkan usaha.
Baca juga: Harga Telur Melonjak Hingga Rp 32 Ribu Per Kg, Ini Kata Asosiasi Unggas
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.