Pembangunan Tol Yogyakarta Bawen

Nenek Sarumi Bingung Usai Dapat Ganti Rugi Rp6,4 Miliar dari Tol Yogya - Bawen

Sarumi,lansia ini menerima UGR sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah usai terdampak rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen

Editor: Muhammad Olies
KOMPAS.COM/IKA FITRIANA
Sarumi (65) -kanan- warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menerima UGR sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah karena terdampak rencana pembangunan jalan tol Jogja-Bawen. Dia menerima UGR tersebut bersama warga yang terdampak lainnya di Balai Desa Pabelan, Selasa (9/5/2023) 

TRIBUNMURIA.COM - Proses pembebasan lahan terkait rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen terus berjalan. 

Warga yang lahannya terkena proyek infrastruktur ini  mulai menerima Uang Ganti Rugi (UGR) dari pemerintah.

Salah seorang penerima adalah Sarumi (65), warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Warga lanjut usia (lansia) ini menerima UGR sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah usai terdampak rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen. 

Baca juga: Dapat Rp 3,4 Miliar Dari Proyek Tol Yogyakarta-Bawen, Nenek Berusia 84 Tahun Belum Ingin Beli Apapun

Dia menerima UGR tersebut bersama warga terdampak lainnya di Balai Desa Pabelan, Selasa (9/5/2023).

Bukannya bahagia, Sarumi mengaku sedih dan bingung setelah menerima UGR.

Sebab, kata dia, rumah dan tempat usahanya bakal digusur untuk pembangunan jalan tol. Luasnya mencapai 920 meter persegi di Jalan Magelang-Yogyakarta, Desa Pabelan. 

Di lokasi itu pula, dia merintis usaha penjualan cobek batu, nisan batu, dan aneka kerajinan batu Merapi sejak 25 tahun lalu. 

“(Perasaan setelah terima UGR) susah karena enggak punya tempat. Harus mulai usaha dari nol lagi,” ujar Sarumi, Rabu (10/5/2023). 

Setelah sepakat menerima UGR, praktis dirinya sudah tidak berhak atas kepemilikan tanah dan bangunan rumah yang sudah ditempati puluhan tahun itu.

Dia pun harus segera pindah dan mencari lahan atau rumah baru di lokasi lainnya. 

“Sudah tidak punya tanah lagi. Rumah dan tempat usahanya terdampak (proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen)," imbuh nenek empat cucu itu. 

UGR itu akan digunakan untuk membeli tanah dan rumah baru. Namun, sampai saat ini dia mengaku belum mengetahui persis lokasi untuk pindah.

Untuk sementara waktu, dia akan tinggal di rumah anaknya.

Baca juga: Cerita Keluarga Pemilik Warung Kelontong Mendadak Jadi Miliarder Berkat Tol Yogyakarta-Bawen

 Terpisah, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang A Yani mengatakan, pembayaran UGR di Desa Pabelan merupakan tahap pertama dengan jumlah 92 bidang. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved