Pemilu 2024

Cawapres Pendamping Anies Baswedan Melar Jadi Lima Nama, Sebelumnya Mengerucut Tiga Sosok

Bursa pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 terus bergerak dinamis. Kandidat yang sempat mengerucut di tiga nama, kini melar menjadi lima orang

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berfoto bersama di kantor DPP Partai Demokrat   

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Bursa pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 terus bergerak dinamis. Kandidat yang sempat mengerucut di tiga nama, kini kembali melar menjadi lima orang. 

“Namanya ada lima sekarang, memang semula sudah mengerucut menjadi tiga sekarang melar lagi menjadi lima namanya istilah politik muler mungkret,” kata Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 3, Sugeng Suparwoto saat berada di Semarang, Selasa (11/4).

Dijelaskannya setelah piagam ditandatangani oleh tiga pimpinan partai Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS, maka tahap selanjutnya ada proses talent scouting calon wakil presiden dengan kriteria yang sudah ada di dalam piagam. 

Tim kecil koalisi perubahan akan segera melakukan diskusi dengan berbagai tokoh masyarakat, kemudian merumuskan tantangan ke depan. Lewat proses itu diyakini akan terlihat sosok yang cocok untuk mendampingi Anies Baswedan

“Program besar fokus membreakdown keadilan sosial di masing-masing sektor tapi juga merumuskan portofolio kabinet kami ingin ramping tetapi efektif,” kata Sugeng.

Baca juga: DPP Usung Anies Baswedan sebagai Capres, Demokrat Kota Semarang Harap Cawapres dari Ini

Baca juga: Ini Cara Relawan Anies Baswedan Masuk ke Basis Massa PDIP di Jateng

Baca juga: Anies Baswedan Tiba-tiba Salat Zuhur di Masjid At Taqwa Blora, Bantu Uang Tunai ke Takmir

Meski belum bisa menyebut kelima nama kandidat tersebut, namun kriteria yang wajib ada dalam diri calon wakil presiden harus ada chemistry dengan Anies Baswedan. Kemudian calon pendamping Anies Baswedan juga harus dapat menyumbang elektabilitas sekitar 10-18 persen dari angka kemenangan Anies Baswedan.

Kemudian kriteria lainnya adalah bisa menjaga keharmonisan politik ke depan baik di parlemen maupun tata kelola pemerintah. Selain itu dengan Presiden juga harus mampu secara sinergis menopang jalannya pemerintahan. 

“Detailnya (kriteria calon wapres-red) ada dalam piagam. Sudah dipantau beberapa tokoh, tapi masih mau didiskusikan mendengar pendapat tokoh masyarakat, kampus akademisi, tokoh dunia usaha,” imbuhnya. 

Pihaknya ingin melibatkan tokoh masyarakat sedini mungkin terhadap termasuk dalan hal penjaringan wapres yang nantinya akan diusung. 

“Sebab politik partisipasi yang kami inginkan tidak politik mobiliisasi tapi partisipasi termasuk dalam hal penjaringan nama,” imbuhnya. 

Terkait dengan hasil survey yang menyebut Anies Baswedan masih kalah di Jateng dan Jatim, Sugeng mengatakan  survei hanya bagian dari alat penala tapi tidak penentu.

Misalnya berkaitan survey yang menybut Anies Baswedan menang di Jabar, Banten, dan DKi tetapi konon kalah di Jateng dan kalah sedikit di Jatim. 

“Harapan kami masyarakat ada banyak pilihan sebaiknya (Pilpres 2024) lebih dadi dua pasangan, secara proporsional bisa empat pasangan,” ujarnya. (*)

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved