Happy Ramadan

Pager Mangkok, Filosofi Sedekah Ajaran Sunan Muria yang Lestari, Mastur: untuk Keamanan Keluarga

Pager Mangkok adalah ajaran sedekar Sunan Muria untuk memperkuat keamanan diri dan keluarga. Filosofi Pager Mangkok adalah tidak pelit terhadap sesama

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Sejumlah peziarah sedang membaca zikir dan berdoa di Makam Sunan Muria, di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, baru-baru ini. 

"Sunan Muria konon datang ke wilayah Gunung Muria, saat itu masyarakat sekitar masih animisme."

"Mbah Sunan masuk dengan menghanyutkan diri ke dalam paguyuban-paguyuban," ujarnya. 

Meski menyertai kegiatan masyarakat, kata dia, Sunan Muria juga menyisipkan dakwah ajaran Islam kepada masyarakat.

Seperti contoh, ketika ada tradisi kelahiran bayi, masyarakat diajak untuk membaca barzanji atau dikenal berjanjen, membaca manakib, syukuran dan membaca Alquran. 

Dengan metode dakwah tersebut, ajaran Islam perlahan masuk ke lingkungan masyarakat.

Sunan Muria bahkan membangun masjid di Gunung Muria sebagai tempat ibadah bersama.

Kini, masjid yang terletak dikawasan komplek makam Sunan Muria itu masih berdiri kokoh menjadi tempat ibadah masyarakat sekitar dan pengunjung dari berbagai daerah.

"Mbah Sunan Muria membaur ke masyarakat, tapi tidak mengikuti ajaran yang ada. Justru mengarahkan dakwah pada Islam," tuturnya.

Dakwah Sunan Muria sukses memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar Gunung Muria agar memeluk agama Islam.

Sehingga Islam diterima dengan baik oleh masyarakat Colo dan sekitarnya.

Bahkan, warga di permukiman kawasan Gunung Muria kini menggantungkan pendapatan melalui komplek pemakaman Sunan Muria.

Di antaranya bekerja sebagai tukang ojek, pedagang dan beberapa jenis pekerjaan lainnya. (Sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved