Berita Blora

Pupuk Subsidi untuk Blora Terbatas, Bupati Minta Pengelola 354 KPL Sampaikan Pesan Ini ke Petani

Realisasi kuota pupuk subsidi untuk petani di Blora sangat terbatas, tak sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan

|
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
Humas Prokopim Blora
Bupati Blora Arief Rohman saat hadir pada acara Silaturahmi Akbar Kios Pupuk se-Kabupaten Blora yang dirangkaikan Pelantikan Pengurus Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida Kabupaten Blora, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, kemarin. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Realisasi kuota pupuk subsidi untuk para petani di wilayah Blora sangat terbatas, tak sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan.

Karena itu, Bupati Blora Arief Rohman meminta kepada 354 Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) yang ada di Blora untuk memberi pengertian kepada para petani ihwal terbatasnya kuota pupuk bersubsidi di tahun 2023 ini.

 "Tahun 2023 ini untuk kuota Urea subsidi yang disetujui pemerintah pusat hanya 70 persen dari pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)," ucap Arief Rohman kepada tribunmuria.com, Senin (6/3/2023).

Diketahui, pupuk subsidi jenis Urea yang diajukan dalam RDKK sebesar 75.101,564 ton.

Namun, kuota yang disetujui sesuai dengan SK Gubernur adalah 53.000 ton atau sektiar 70 persen dari usulan RDKK.

Lanjut Arief Rohman, sedangkan NPK yang diajukan dalam RDKK adalah 81.021,707 ton.

Akan tetapi, dari pengajuan itu hanya 30 persen yang disetujui atau setara 32.000 ton.

"Untuk itu petani harus diberikan pengertian. Mengingat Blora juga merupakan lumbung pangan di Jawa Tengah," ujar Arief Rohman. 
 
Arief Rohman menyampaikan hal tersebut pada acara Silaturahmi Akbar Kios Pupuk se -Kabupaten Blora yang dirangkaikan Pelantikan Pengurus Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida Kabupaten Blora, di Pendopo Rumah Dinas Bupati. 

Hadir para camat dan stakeholder pertanian, hingga perwakilan PT. Pupuk Indonesia Holding Company.
 
Arief Rohman berpesan agar seluruh kios pupuk atau KPL (Kios Penyalur Pupuk Lengkap) bisa memberikan pelayanan terbaik kepada petani dan dikemukakan, saat ini ada 354 KPL di Blora.  

‘’Saya pesan, keberadaan KPL ini dibentuk untuk membantu petani, menyejahterakan petani, untuk itu jangan mempersulit petani."

"Sering seringlah membangun komunikasi, baik dengan petani maupun dinas terkait."

"Jika ada masalah bicarakan bersama, pasti akan ada solusi," tegas Arief Rohman. 

Selain memberi pengertian kepada petani terkait terbatasnya kuota pupuk bebersubsidi, Arief Rohman juga meminta kepada para KPL bisa menyalurkan pupuk subsidi dan non subsidi dengan baik sesuai regulasi yang ada.
 
Dengan adanya keterbatasan kuota pupuk kimia subsidi dari pemerintah ini, Arief Rohman akan terus mendorong agar program pertanian organik bisa terus dikembangkan.
 
Menyikapi musim panen yang sedang berlangsung, Bupati Arief Rohman menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan Bulog agar serapan gabah petani bisa dimaksimalkan sehingga dapat mencegah anjloknya harga panen petani.
 
"Tanggal 10 nanti juga akan ada Panen Raya oleh Pak Presiden yang dipusatkan di Ngawi, sebelum ke Blora."

"Sehingga kita akan minta Bulog untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani kita agar harganya tidak anjlok," beber Arief Rohman. 
 
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida 2023-2027 yang baru saja dilantik, Naryoto, menyatakan kesiapannya untuk menyatukan koordinasi seluruh KPL agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada petani.
 
"Insya Allah kami siap melaksanakan arahan Bupati. Kami siap untuk sesarengan mbangun Blora berkelanjutan dengan menyalurkan pupuk sesuai ketentuan."

"Apalagi ini mulai musim tanam kedua," jelas Naryoto. (kim) 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved