Berita Semarang

Nasi Rendang dan Kenangan Menyatu di RM Padang Semarang, Ada Ribuan Kaset Jadul Mulai Era 70-an

Pemandangan unik terlihat di rumah makan Padang Jaya 77 Kota Semarang. Tepatnya di Ruko Bubakan Baru A16, Jalan Agus Salim Kota Semarang.

Penulis: Agus Salim | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Agus Salim
Deni saat melayani pembeli di Rumah Makan Padang Jaya 1977 milik Deni di Ruko Bubakan Baru A16, Jalan Agus Salim Semarang, Sabtu (4/3/2023) 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG- Pemandangan unik terlihat di rumah makan Padang Jaya 77 Kota Semarang.

Tepatnya di Ruko Bubakan Baru A16, Jalan Agus Salim Kota Semarang.

Sekilas, rumah makan tersebut tak jauh beda dengan rumah makan padang lain.

Kesan berbeda akan terasa saat kaki melangkah masuk.

Aroma romansa klasik menyeruak bersama aroma masakan Padang.

Di sebelah pintu masuk, pengunjung disuguhkan ribuan kaset jadul.

Ribuan koleksi kaset di rumah makan miliknya, memiliki beragam jenis genre, bahasa, bahkan musisi lintas generasi. 

Mulai era 70-an, 80-an, 90-an, hingga 2000-an. 

Koleksi lagu-lagu daerah juga tersedia.

Ada dua jenis kaset yang dijual, yakni kaset pita dan kaset Compact Disk (CD).

Kaset jadul itu tertata rapi mulai bagian depan hingga belakang ruangan.

Kesan klasik semakin kentara seiring memudarnya warna sampul kaset.

Baca juga: Mobil Dinas Sengaja Dirusak untuk Cairkan Klaim Asuransi, Kasatpol PP Padang Panjang Dicopot

Baca juga: Kalahkan Suriah, Timnas U-20 Indonesia Percaya Diri Lawan Uzbekistan, Main Selasa Besok

Baca juga: Keok dari Lazio Napoli Masih Kokoh di Puncak Klasemen, AC Milan Gagal Salip Inter Milan

Maklum, rumah makan padang itu telah berdiri sejak 1977.

Pemilik rumah makan, Deni mengatakan ribuan kaset di rumah makannya merupakan warisan mendiang ayahnya.

Dulu, ayah Deni adalah pecinta musik.

Saking cintanya, ayah Deni lantas merintis usaha jualan kaset keliling.

Bahkan, pernah keliling Indonesia hanya untuk jualan kaset.

"Jadi sebelum buka rumah makan padang ini, bapak dulu jualan kaset keliling. Pernah sampai Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, terakhir di Papua," kata Deni kepada Tribunjateng.com, Sabtu (4/3/2023).

Usai keliling Indonesia untuk jualan kaset, ayah Deni memutuskan tinggal di Semarang dan membangun rumah makan padang.

Rasa cinta yang besar terhadap musik, membuat ayah Deni tak lantas meninggalkan musik.

Ia tetap membuka rumah makan padang sambil berjualan kaset.

"Bapak akhirnya menetap di Semarang. Buka rumah makan ini sekaligus jualan kaset," imbuhnya.

Deni menambahkan, pengunjung yang datang ke rumah makan miliknya sering terkesima. 

Sembari menyantap lezatnya sepiring rendang, pengunjung bebas memilih lagu klasik untuk diputar di warung tersebut.

Sensasi itu, kata dia akan membawa pengunjung memutar ulang kenangan mereka.

“Kalau ada pembeli yang makan sekaligus request lagu maka kami langsung putarkan lagunya," katanya.

Disinggung mengenai omzet penjualan kaset di era digital, Deni tak begitu mengindahkannya.

Ia hanya meneruskan usaha mendiang ayahnya. 

"Saya tidak memastikan laku berapa. Saya meneruskan usaha bapak saya,"

"Kadang sehari ada yang laku. Kadang juga seminggu. Nggak pasti lakunya," ujar Deni.

Menurutnya, konsumen yang masih membeli kaset baik pita maupun CD, lantaran rindu dengan suara khas kaset.

"Saya jual kaset di harga Rp. 18 ribu sampai Rp.20 ribu,"

"Ada yang kangen sama suara noise dari suara yang dikeluarkan dari kaset. Ada juga yang kangen memutar-mutar pita kaset." ungkapnya diiringi tawa kecil.

Adapun peminat kaset di toko Deni datang dari berbagai daerah.

"Dari luar Semarang ada. Lokal Semarang juga ada," sahutnya.

Kolektor kaset asal Genuk, Setio Setyawan mengaku sering datang ke rumah makan padang milik Deni untuk membeli kaset.

"Saya sehabis pulang kerja biasanya mampir ke sini. Ya makan, ya beli kaset juga," katanya.

Ia beralasan, mendengarkan musik melalui kaset menjadikannya lebih menghayati setiap alunan nada.

"Ya kalau dengerin lewat kaset itu feelnya beda gitu aja. Saya sudah koleksi kaset sejak kecil sampai sekarang," tambahnya.

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved