Berita Purwokerto
Alami Hipotermia Saat Mendaki Gunung Slamet, Pendaki dari Mapala Unsoed Meninggal Dunia
Anggota Mapala) Universitas Jenderal Soedriman (Unsoed) Purwokerto, meninggal dunia saat mendaki puncak Gunung Slamet via jalur Permadi Guci, Tegal
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SLAWI - Seorang pendaki dari anggota muda Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL Mapala) Universitas Jenderal Soedriman (Unsoed) Purwokerto, meninggal dunia saat mendaki puncak Gunung Slamet via jalur Permadi Guci, Kabupaten Tegal.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban diketahui bernama Sadewa Natha Radya.
Ia merupakan salah satu dari tujuh anggota Mapala Unsoed yang sedang melakukan pendakian dan latihan anggota muda Elang Kelabu.
Jalur pendakian kelompok ini melewati Permadi Guci Kabupaten Tegal, kemudian lanjut ke Gunung Malang di Kabupaten Purbalingga.
Saat dikonfirmasi, Pengelola Basecamp Permadi Guci, Sofyan, mengungkapkan kronologi yang menimpa mahasiswa pecinta alam Unsoed ini.
Diceritakan, rombongan pendaki dari Mapala Unsoed sampai di Basecamp Permadi Guci pada Kamis (23/2/2023). Lalu mereka lanjut mendaki ke Gunung Slamet sekitar pukul 11.00 WIB.
Kondisi cuaca saat para pendaki hendak naik, menurut Sofyan gerimis dan tidak seperti biasanya.
Sementara para pendaki dari Mapala Unsoed ini, rencananya lintas jalur yaitu naik dari Gunung Slamet via basecamp permadi Guci, kemudian turun di Gunung Malang Kabupaten Purbalingga.
"Kami mendapat informasi untuk melakukan evakuasi sekitar pukul 14.00 WIB pada Sabtu (25/2/2023). Jadi mereka ini nge-camp dua kali, pertama di pos 3 kemudian lanjut di pos 5. Tidak lama setelah mendapat kabar, kami langsung mengirim tim SAR tiga orang dan disusul tiga personel lagi. Sampai di pos 5 pukul 19.00 WIB dan langsung mencari korban, terlebih posisinya saat itu ada satu anak lagi yang terperosok ke jurang," ungkap Sofyan, pada Tribunjateng.com, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Gegara Kucing, Keponakan Bunuh Paman di Sokaraja Banyumas, Ini Kata Pakar Hukum Pidana Unsoed
Baca juga: Pantarlih di Demak Terindikasi Tidak Netral, Malah Dukung Calon DPD Asal Jateng
Baca juga: Laga Lawan Bhayangkara FC, Vitinho, Hari Nur Hingga Wahyu Prasetyo Malah Dibekap Cedera
Sofyan sendiri juga ikut dalam proses evakuasi korban.
Belasan orang juga dikerahkan saat proses evakuasi para pendaki itu.
Unsur yang terlibat dalam proses evakuasi seperti tim dari Basecamp Permadi, tim dari Kompak, relawan, warga, TNI-Polri, dan lain-lain.
Sofyan menyebut teman-teman korban yang juga ada di lokasi berusaha menolong tapi tidak bisa berbuat banyak.
Sebab kondisi cuaca saat itu tidak bersahabat karena terjadi badai, kabut tebal yang mengakibatkan jarak pandang hanya sekitar 2 meter saja.
"Karena kondisi tidak memungkinkan kami mengevakuasi semuanya, maka tim SAR memutuskan menyelamatkan yang sehat atau masih hidup dulu. Ya untuk mengamankan mereka ke pos 5 yang sudah ada tenda," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.