Berita Kudus

Curhat Warga Korban Langganan Banjir Jati Wetan Kudus: Sore Dibersihkan, Esok Pagi Kebanjiran Lagi

Curhat warga korban langganan banjir di Desa Jati Wetan Kudus. Pagi kembali terendam banjir, setelah sore sebelumnya bersihkan lumpur sisa genangan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Desa Jati Wetan, Kudus, kembali terendam banjir pada Jumat (24/2/2023). Warga korban langganan banjir di Desa Jati Wetan curhat: sore hari bersihkan sisa material banjir, esok pagi harinya sudah kembali terendam. 

Banjir tersebut membuat dirinya tidak bisa melakukan banyak aktivitas.

"Tidak bisa aktivitas, hanya menunggu air surut. Apalagi banjir yang ini tidak ada bantuan yang masuk," ungkapnya.

Paling awal terendam, tapi paling terakhir surut

Puluhan rumah di Dusun Tanggulangin RT 4/RW 3 Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus masih terendam banjir.

Ketinggian air saat ini, Selasa (21/2/2023) mencapai 30-50 sentimeter.

Akses jalan keluar masuk permukiman pun masih lumpuh dari kendaraan bermotor, warga harus berjalan kaki atau menggunakan getek untuk menjangkau jalan raya.

Seorang warga, Susanto mengatakan, wilayah permukimannya merupakan daerah yang mengalami banjir pertama dan terakhir kali terendam banjir (surut).

Menurut dia, banjir periode lanjutan ini sudah terjadi selama sepekan terakhir. Ketinggian air sempat mencapai 80 sentimeter yang menggenangi puluhan rumah sekitar.  

"Daerah sini yang paling lama banjir. Pertama kali kebanjiran dan terakhir kali surut," terangnya.

Susanto menyebut, air yang menggenangi permukiman sangat keruh, sehingga dikhawatirkan dapat memicu timbulnya berbagai penyakit bagi masyarakat.

Pihaknya berharap, ada penanganan dan solusi dari pemerintah supaya Kabupaten Kudus tidak terendam banjir terus-menerus.

"Setiap air naik, warga pakai getek untuk menjalakan aktivitas keluar masuk kampung."

"Air kalau pas tidak hujan keruh banget, kalau pas hujan lumayan jernih. Kami cuma berharap bagaimana penanggulangannya agar tidak sering-sering banjir," harap dia.

Warga lain, Muhammmad Akmal menambahkan, biasanya banjir menggenangi permukiman satu kali dalam semusim hujan.

Begitu banjir sudah melewati puncaknya dalam beberapa pekan, tidak datang lagi banjir susulan yang besar.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved