Berita Blora

Cerita 10 KK Warga di Tengah Hutan Blora Tak Punya Sambungan Listrik Mandiri: Kita Nyalur Pak RT

10 KK warga Blora yang di hidup di tengah kawasan hutan tak punya sambungan listrik mandiri, menyalur listrik dari rumah Ketua RT setempat.

|
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Ahmad Mustakim
Tampak rumah di Dukuh Temanjang, Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora yang terletak di tengah hutan belum memiliki meteran listrik sendiri sehingga menyalur listrik dari rumah RT setempat. 

"Kemungkinan ini perlu musyawarah dulu, yang 10 rumah ini,  kalau sudah sepakat katanya orang PLN mau turun ke sini," terang Samsuri.

Dirinya mengaku masih bingung dengan sebab tidak bisa membuat meteran listrik sendiri ini.

Dari 10 KK ini akhirnya menyalur listrik dari rumah RT di Dukuh Temanjang dengan satu meteran listrik dibagi untuk rumah yang belum memiliki meteran listrik sendiri.

"Nyalurnya ya dari rumah Pak RT itu, sini bisa ngepal (membuat meteran) nitipnya di rumah Pak RT baru ditarik kabel ke sini buat rumah yang belum punya meteran," ungkap Samsuri.

"Jadi meteran satu dipakai orang banyak. Kabel kecil itu ditarik ke sini. Ada jaringan kabel agak besar tapi itu jaringan untuk pamsimas," imbuh Samsuri.

Dirinya harus merogoh uang untuk membayar rata-rata Rp35 ribu per bulan untuk urunan biaya listrik bersama itu.

"Harapannya, 10 KK ini ya bisa bareng-bareng memiliki meteran sendiri-sendiri."

"Jika punya meteran sendiri itu kan agak ringan gitu hlo pak. Karena sekarang pulsa kan bisa pengaturannya," harap Samsuri.

Senada diungkapkan Pardi, warga yang juga belum memiliki meteran listrik ini.

Kata dia, dari seluruh KK yang belum memiliki meteran listrik sendiri ini merupakan saudara atau masih memiliki hubungan darah.

"10 KK itu saudara semua," ujar Pardi.

Terkait pembayaran, dirinya mengungkapkan rata-rata pembayaran per bulan mencapai Rp260 ribu dibayar patungan dan hanya 6 orang (KK) yang membayar dari 10 KK ini.

"Bayarnya tidak sama, kan ada yang tidak punya TV," kata Pardi.

Namun dirinya mengaku yang paling besar membayar setiap bulannya.

"Pengennya sih punya pal sendiri (meteran sendiri, red), serondok kabotan (agak keberatan)," ujar Pardi. 

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved