Berita Jateng

Awasi Keamanan Pangan di Semarang, Siswa SD Diajak Jadi Detektif Pangan

iswa sekolah dasar (SD) akan dilibatkan sebagai detektif pangan. Detektif pangan ini mengawasi keamanan pangan di sekolah.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Disketapang Kota Semarang, Bambang Pramusinto 

"Di SD-SD itu banyak temuan jajanan berformalin sampai ada pewarna tekstil. Kami imbau orang tua juga mengingatkan anak-anak hati-hati kalau jajan. Tapi sejauh ini kualitas pangan di kota semarang sudah semakin meningkat. Kami tetap lakukan pengawasan makanan," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang juga menekankan pentingnya gizi seimbang untuk meminimalisir terjadinya diabetes melitus terhadap anak.

Dia menjelaskan, kebutuhan kalori setiap anak memang berbeda. Kebutuhan kalori berhubungan dengan berat badan dan aktivitas fisik.

"Misal, satu orang dibutuhkan 1900 kalori. Ini harus dibagi, berapa lemak, mineral, vitamin, dan lainnya. Itu dinamakan gizi seimbang," paparnya.

Menurutnya, anak-anak normal tidak perlu diberi protein hewani setiap hari namun hanya perlu beberapa kali dalam sepekan. Berbeda dengan anak stunting atau gizi buruk yang memerlukan protein hewani lebih banyak.

"Jadi, yang harus diperhatikan adalah gizi yang seimbang. Jangan senang jika anak diam, main HP, cemal-cemil makanan yang tidak sehat," tegasnya. (eyf)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved