Kembangkan Kewirausahaan, Siswa SMKN Jatipuro Karanganyar Produksi Batik Ciprat

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - SMKN Jatipuro Karanganyar mengembangkan produk buatan siswa dan guru berupa batik ciprat

Kepala SMKN Jatipuro, Sri Eka Lelana menyampaikan, ide pengembangan batik ciprat bermula dari pengembangan kreativitas dan inovasi dari guru dan siswa dalam mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKKWU).

Hingga akhirnya guru dan siswa mulai memproduksi batik tersebut pada Oktober 2022 lalu. 

Dalam rangka menjaga kualitas produk, lanjutnya, bahan pembuatan batik tersebut menggunakan bahan pilihan berupa katun primis supaya nyaman dan lembut ketika dipakai.

Produksi batik tersebut dikerjakan oleh siswa kelas XI dan XII serta guru sekolah. 

Baca juga: Optimalkan Peran Orang Tua, Bupati Sukoharjo Ingatkan Pentingnya Keteladanan dalam Pembinaan PAUD

"Ternyata hasilnya cukup menjanjikan dan bagus. Kemudian sekolah berupaya mengakomodir produk tersebut dengan mendorong produksi dan dibantu pemasarannya," katanya saat dihubungi TribunMuria.com, Rabu (8/2/2023). 

Sekolah pun memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk batik ciprat, baik itu website sekolah, media sosial milik guru dan siswa.

Selain itu, lanjut Eka, batik ciprat juga dikenalkan kepada masyarakat melalui acara pameran. 

Eka menuturkan, pemesanan batik ciprat sudah merambah ke berbagai sektor mulai dari pemerintahan, kampus, perhotelan dan kelompok PKK.

Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto juga telah memesan produk batik buatan siswa dan guru SMKN Jatipuro.

Dia menerangkan, pihaknya selain menjual produk dalam bentuk kain juga dalam bentuk pakaian jadi tergantung pesanan.

Adapun kain batik ciprat dijual Rp 50 ribu per meternya. 

"Hasil penjualan, tentu ada kontribusi untuk siswa sebagai tambahan uang jajan dan ke sekolah untuk pembelian bahan dan lainnya," terangnya. (*)