Berita Jateng
Garis Pantai Semarang Terus Bergeser, Dulu di Bergota dan Simongan, Kini Makin Menjorok ke Utara
Isu tenggelamnya Kota Semarang jadi pembahasan hangat berbagai kalangan, terutama pergeseran garis pantai hingga penurunan tanah.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Isu tenggelamnya Kota Semarang jadi pembahasan hangat berbagai kalangan.
Pergeseran garis pantai hingga penurunan tanah, menjadi hal yang banyak diperbincangkan.
Namun jika dilihat secara historis, pergesernya garis pantai tersebut sudah terjadi berabad-abad silam.
Pada pertengahan abad 16, garis pantai Kota Semarang ada di wilayah Bergota, Simongan hingga ke arah barat.
Hal itu termuat pada catatan Tahunan Melayu Semarang dan Cirebon, dalam buku Cina Muslim di Jawa abad 15 dan 16 antara Historisitas dan Mitos, karya H.J. de Graaf.Â
Baca juga: Dirut Injourney: Hotel Dibya Puri Semarang Akan Diaktifkan Kembali, Kini Tahap Kajian dan Desain
Garis pantai Kota Semarang tersebut juga tertuang dalam Babad Demak edisi R.L. Mellema.
Bahkan, keberadaan pantai pada abad 16 di wilayah tersebut juga muncul pada peta wilayah Bergota dan Sam Po Kong, yang dibuat oleh Brommer pada 1850.
Pada abad 17, garis pantai Kota Semarang kembali bergeser ke arah utara di sekitar kawasan Kota Lama Semarang.
Benteng De Vijfhoek yang dibangun pada 15 Januari 1678, menjadi bukti pesisir Kota Semarang di wilayah itu.
Pasalnya tak jauh dari benteng tersebut terdapat pelabuhan, hal itu juga tertuang pada buku Buruh Pelabuhan Semarang karya Supriyono.
Posisi pesisir Kota Semarang pun bertahan hingga awal abad 19, kondisi itu ada dalam peta era kolonial tahun 1817 ciptaan Thomas Stamford Raffles.
Mapping yang dilakukan Hydrographisch Bureau pada 1881, menunjukkan posisi pesisir pantai Kota Semarang sedikit maju ke arah utara.
Secara geografis, pesisir Kota Semarang merupakan dataran yang terbentuk pada periode holocene.Â
Sementara secara geologis, batuan sedimen yang membentuk pesisir Kota Semarang merupakan proses marinee serta proses fluvial yang terjadi secara alamiah.
Pakai Aplikasi Sigaokmas, Harga Kebutuhan Pokok di Purwokerto Bisa Dipantau dengan Mudah |
![]() |
---|
Ini Kapolres Karanganyar yang Baru, Sebelumnya Dinas di Luar Jawa |
![]() |
---|
Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG: 4 Meter di Perairan Karimunjawa, Semarang - Demak 2,5 Meter |
![]() |
---|
Jadwal Samsat Keliling Demak, Rabu 25 Januari 2023: Ada di Wedung, Dempet, dan Pertigaan Gablok |
![]() |
---|
Kisah Pilu Duda Semarang Dicerai Istri, Sakit Bertahun-tahun, Meninggal Tersambar Kereta Blora Jaya |
![]() |
---|