Berita Jateng
Legenda Bulutangkis Yuni Kartika: Tahun Ini Paling Sulit Bagi Para Altet Bulutangkis
Legenda bulutangkis tunggal putri Indonesia, Yuni Kartika, menilai tahun ini merupakan tahun yang sulit untuk para atlet badminton.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Legenda bulutangkis tunggal putri Indonesia, Yuni Kartika, menilai tahun ini merupakan tahun yang sulit untuk para atlet badminton.
Sebab, tahun ini merupakan ajang bagi para atlet untuk mengumpulkan poin demi bisa bermain di Olimpiade 2024 di Paris.
“Tahun ini tahun paling susah bagi para atlet, karena race to olympic. Dimulai Maret mulai rebutan poin, tapi atlet mulai bertanding awal tahun karena untuk membiasakan untuk masuk ke jalur serius on track dalam pertandingan,” kata Yuni Kartika.
Sulitnya menembus gelanggang pertandingan di Olimpiade menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet. Pandangan Yuni untuk atlet Indonesia khususnya ganda putra Indonesia dinilai tidak ada masalah.
Misalnya pasangan Fajar/Rian yang berhasil merebut juara pada Malaysia Open baru-baru ini menjadi permulaan yang bagus dalam perebutan poin menuju olimpiade.
Baca juga: Latah Digitalisasi, Fenomena Mengemis Online Menjamur di Media Sosial, Dinilai Cara Mudah Cari Cuan
Kemudian untuk pasangan ganda campuran Rehan/Lisa, Rijal/Vita, dan Dejan/Glo optimistis bisa meriah tempat pada Olimpiade.
“Kemudian untuk tunggal putra untuk awal-awal ini semoga bisa berprestasi di India Open,” kata Yuni.
Lantas untuk atlet tunggal putri memang masih butuh untuk dimaksimlkan. Meski belum ada yang 10 besar peringkat dunia, kata Yuni, saat ini ada progres peningkatan, misalnya untuk atlet bernama Gregoria Mariska Tunjung.
Untuk atlet ganda putri yang paling memungkinkan adalah pasanyan Apriyani/Fadia. Hanya saja saat ini Fadia sedang cedera. Jika memang cedera itu berlarut dan harus istirahat dalam tempo waktu tertentu itu berbahaya.
“Karena olimpiade persaingannya keras. Bukan hanya tidak boleh cedera, tapi juga harus siap stamina, karena setiap pemain terbaik ingin tampil di olimpiade,” katanya.
Baca juga: Ini Motif Pembunuhan Wanita yang Tewas Penuh Luka di Hotel Blora: Pelaku Kecewa Pelayanan Korban
Apalagi dalam olimpiade hanya memberi ruang delapan tempat untuk masing-masing pria dan wanita dari setiap negara. Hal itu menjadi tantangan tersendiri.
“Orang pasti mau olimpiade. Yang tidak diprediksi itulah olimpiade. Atlet itu tegangnya luar biasa. Sudah masuk tegang banget apalagi yang unggulan beban untuk menang. Kalau tidak menang keburu apa tidak menunggu empat tahun lagi,” kata dia. (*)
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.