Berita Jateng
Polisi Tangkap Lima Orang Terlibat Penyerangan di Jl Cinde Raya Semarang, Ternyata Ini Pemicunya
Polisi telah mengamankan 5 saksi atau orang yang terlibat dalam kasus percobaan penyerangan dan pengrusakan di Jalan Cinde Raya.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Polisi telah mengamankan 5 saksi atau orang yang terlibat dalam kasus percobaan penyerangan dan pengrusakan di Jalan Cinde Raya.
Lima orang saksi tersebut, kata Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto, kini berada di Polrestabes Semarang.
Kemudian Handri menyampakai bahwa lima orang saksi itu berperan sebagai joki motor. Sementara untuk pelaku yang membawa senjata tajam celurit, belum diamankan.
"Yang diamankan atau yang diambil keterangan adalah saksi - saksi yang tidak mengunakan senjata tajam," ungkapnya Selasa (17/1).
Baca juga: Polisi Ungkap Luka-Luka Wanita Korban Pembunuhan di Hotel Blora, Ada Sayatan di Leher Kiri Korban
Menurut Handri, pelaku lain yang belum dimintai keterangan atau diamankan berjumlah sekira 13 orang.
"Sementara yang masih menjadi saksi baru ada lima, jadi masih ada sekitar 13 orang yang belum kita ambil keterangan. Untuk yang kemarin (segerombolan pemuda) dari rekaman cctv ada sekitar 18 orang," jelasnya.
Polisi juga telah mengetahui nama-nama para pelaku yang belum diamankan.
"Untuk nama-nama yang terduga sudah dikantongi, mungkin tidak lama lagi akan kita tangkap semua," ujarnya.
Handri pun mengimbau keada seluruh pelaku yang belum diamankan untuk segera menyerahkan diri.
"Saya kira karena nama - nama sudah di kantongi semuanya kita himbau kepada para pelaku untuk menyerahkan diri, sehingga prosesnya akan lebih cepat," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto menjelaskan kronologi singkat penyerangan yang dialami oleh Riyan di Jalan Cinde Raya.
Riyan merupakan warga Tandang, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
"Ceritanya adalah Riyan ini duduk di motor, kemudian ada segerombolan rombongan itu (lewat di Jalan Cinde Raya)," ujarnya Minggu (15/1).
Saat grombolan pemuda bermotor ini melintas, korban sempat menyapa salah satu temanya bernama Rolan yang ikut rombongan tersebut.
Baca juga: Gunung Api Dieng Naik Status Waspada, 325 KK di Desa Pranten Batang Waspada Masuk Zona Rawan
"Dan ada salah satu yang di kenal atas nama Roland, kemudian si Riyan ini secara sepontan memangil temanya," imbuhnya.
Setelah disapa, kemudian grombolan pemuda itu pun berhenti dan mengejar korban mengunakan senjata tajam jenis celurit.
"Mungkin di beberapa rombongan itu ada kesalahpahaman sehingga secara sepontan mengejar Riyan," ungkapnya.
Rian pun lari masuk kedalam rumah temanya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
"Alhamdulilah riyan lari ke rumah ini, kemudian bisa masuk dan bisa dikunci dari dalam dan juga berkat bantuan dari rekanya Mas Aryadi dari dalam untuk menahan dorongan pintu ini," ujarnya.
Karena tak bisa masuk, kemudian beberapa orang dari mereka merusak pintu rumah tersebut, dengan cara dibacok - bacok.
"Kemudian para pelaku ini membawa celurit merusak pintu," katanya.
Karena tidak ketemu dengan korban akhirnya para pelaku keluar dan merusak motor korban yang berada di depan.
"Dan setelah itu para korban lari ke tempat yang mungkin belum diketahui," ucapnya.
Berita sebelumnya, Motif Grombolan Pemuda bersenjata tajam menyerang Riyan warga Candisari, di Jalan Cinde Raya Semarang ternyata didasari masalah wanita.
Wanita tersebut berinisial LIN (17), dia merupakan pacar dari salah satu pelaku bernama Asta.
Pada Minggu 15 Januari 2023, Para Grombolan Pemuda ini berkumpul di Jalan Perbalan, pingir kali sedang minum - minum.
Dan di situ ada salah satu pelaku bernam Rolan menginformasikan bahwa pacar Asta bernisial LIN diajak main oleh korban Riyan ke Tegalsari.
"Kemudian setelah informasi tersebut beredar para pelaku berencana untuk memberi pelajaran terhadap korban di rumahnya Jalan Cinde Raya," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, melalui laporan tertulis, Senin (16/1).
"Lalu para pelaku mengumpulkan teman-temanya yang pada saat itu belum berada di Jalan Perbalan (Pinggir Kali)," sambungnya.
"Diantaranya pelaku Daffa yang masih berada di rumah dijemput oleh Rolan dan Asta yang pada saat itu Asta sudah membawa sajam jenis celurit, lalu mengajak Daffa pergi ke Jalan Perbalan (pinggir kali)," imbuhnya.
Setelah gerombolan pelaku semua kumpul di Jalan Perbalan, kemudian mereka berangkat ke arah rumah korban di Jalan Cinde Raya.
"Pada saat sampai di sekitar Jalan Cinde, pelaku yang bernama Pulung melihat ada bendera partai, kemudian Pulung mengambil bendera tersebut dan di bawa menuju sampai TKP," bebernya.
Baca juga: Inspiratif, Sukamto Kumpulkan Uang Receh Hingga Bisa Umrah Hasil dari Jualan Koran Tribun Jateng
Kemudian ketika segerombolan pemuda ini, sampai di lokasi kejadian, Jalan Cinde Raya depan angkringan. Salah satu teman korban yang bernama Ryan memanggil salah satu pelaku yang bernama Rolan karena kenal.
Setelah itu segerombolan pelaku tersebut serentak turun dari motor lalu lari mengejar korban, diantaranya ada pelaku Kiki dengan membawa celurit, pelaku Asta dengan membawa celurit, pelaku Pulung dengan membawa bendera partai.
"Korban beserta temannya (Ryan) ketakutan, langsung masuk kedalam rumah korban, kemudian para pelaku merusak pintu rumah korban," ungkapnya.
"Pelaku Asta menyabitkan 1 kali dengan menggunakan celurit ke arah jok motor Vario warna putih yang sedang terparkir di depan rumah korban," tutupnya. (*)
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.