Berita Jateng
Kasus Keracunan Chiki Ngebul, Dosen Teknologi Pangan Ini Ulas Sifat Nitrogen Cair sebagai Penyebab
Sensasi makan chiki ngebul yang dingin di kulit, namun mengeluarkan asap, kini dituding membawa petaka bagi yang mengonsumsi.
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Konsumsi makanan ringan dengan tambahan nitrogen cair atau yang sering disebut chiki ngebul atau es chiki ngebul atau ice smoke menimbulkan korban.
Berdasarkan informasi, puluhan kasus keracunan makanan chiki ngebul dilaporkan terjadi di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi Jawa Barat.
Terbaru, di Provinsi Jawa Timur ditemukan kasus dugaan keracunan chiki ngebul.
Informasi yang dihimpun TribunMuria.com, makanan chiki ngebul tersebut merupakan makanan ringan biasanya sejenis kerupuk manis yang disiram dengan meses, susu kental manis, diberi atasan es krim, kemudian disiram dengan nitrogen cair.
Baca juga: Perajin Batik Semarang Pamer Karya Masterpiece di Kota Lama, Ada Ratusan Helai Kain Bermotif Cantik
Yang menarik dari chiki ngebul ialah sensasi makanan dengan sensasi dingin di kulit, namun mengeluarkan asap.
Asap keluar hidung setelah makanan dimasukkan ke dalam mulut sehingga memberi pengalaman kuliner yang seru.
Harga yang dibanderol untuk chiki ngebul awalnya seharga Rp 35 ribu sekitar tahun 2015.
Kuliner ini diadaptasi dari jajanan pasar di Korea Selatan yang dikenal sebagai smooky snack, dan kali pertama hadir di Indonesia dijual di gerai pusat perbelanjaan mal.
Belakangan, harga seporsi chiki ngebul hanya Rp 5 ribu dan dijual di pasar rakyat atau pasar tiban.
Harga yang terjangkau dan menjajal pengalaman kuliner yang berbeda membuat kuliner ini diminati anak-anak.
Menanggapi ramainya kasus keracunan makanan akibat chiki ngebul, Dra. Laksmi Hartayanie, M.P., dosen Fakultas Teknologi Pangan Unika Soegijapranata menyatakan, nitrogen cair sangat dingin sehingga perlu langkah yang tepat jika ingin menggunakannya.
"Karena nitrogen cair bisa menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama pada beberapa jaringan lunak, seperti kulit dan organ di dalam tubuh," ujarnya, Jumat (13/1/2023).
Dra Laksmi. menambahkan, bahkan memakan makanan setelah nitrogen cair menguap masih berbahaya karena suhu makanan sangat rendah.
Selain itu, menghirup uap yang dikeluarkan oleh makanan atau minuman yang disiapkan dengan menambahkan nitrogen cair segera sebelum dikonsumsi juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama di antara penderita asma.
"Sebenarnya bila digunakan secara bijak, nitrogen cair tidak berbahaya. Nitrogen cair banyak digunakan dalam gastronomi molekuler atau teknik membuat makanan dengan menggabungkan ilmu fisika dan kimia," tambah Dra. Laksmi.
| Konsolidasi ISNU se-Jateng: Rumuskan Program Prioritas dan Tata Kelola Organisasi |
|
|---|
| Sambung Rasa Diaspora NU di 5 Benua, ISNU Jateng: Kontribusi Santri untuk Kemajuan Negeri |
|
|---|
| Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
|
|---|
| Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
|
|---|
| Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/chiki-131.jpg)