Berita Jateng

Kronologi Haji Haryanto Pecat Rian Mahendra Anak Sendiri: Dia ngajarin jelek ke karyawan lain

Haji Haryanto blak-blakan memecat Rian Mahendra, anak sendiri, dari perusahaan keluarga karena mengajari jelek karyawan lain.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Raka Ferrari Pujangga
Pemilik perusahaan PO Bus Haryanto, Haji Haryanto. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Baru-baru santer kabar pemecatan Rian Mahendra dari perusahaannya tempat dia bekerja yaitu Perusahaan Otobus (PO) Haryanto.

Posisi Rian sebagai direktur operasional itu diberhentikan oleh pemilik perusahaan yang tidak lain adalah ayahnya sendiri, Haji Haryanto.

Melalui sambungan telepon ke Tribunmuria.com pada Senin (9/1/2023) Haryanto berkenan memberikan keterangan atas polemik yang menimpa perusahaan miliknya.

Kisah Masa Lalu Haji Haryanto Bangun PO Haryanto, Hampir Bangkrut Gegara Naiknya Harga BBM

Haji Haryanto
Pemilik perusahaan PO Bus Haryanto, Haji Haryanto.

Dia membenarkan bahwa pemecatan atas anaknya benar dia lakukan sebab dia menilai Rian sudah tidak benar dalam menjalankan tugas sebagai karyawan perusahaan.

“Pemecatan itu hak saya, hak pimpinan perusahaan. Kan pimpinan perusahaan punya prinsip. Dia (Rian) sebagai karyawan. Kalau karyawan sudah tidak benar, tidak beres malah ngajarin jelek ambil setoran-setoran, bohong, itu kan merusak usaha. Usaha itu tidak ada anak. Usaha itu usaha, anak ya anak. Jangan campur adukkan usaha dan anak tidak boleh. Wong dia (Rian) digaji kok,” kata Haryanto.

Haryanto mengatakan, Rian tidak mau tertib. Misalnya menggunakan uang perusahaan seenaknya sendiri. Suka ambil komisi dari agen dan dia tidak terbuka dalam penggunaan uang perusahaan. Selain itu, katanya, Rian juga susah diajak musyawarah juga sulit dinasehati.

Rian Mahendra Dipecat Setelah 19 Tahun Pimpin PO Haryanto: Tak Perlu Jual Harga Diri untuk Jabatan

“Iya tak berhentiin karena dia tidak beres. Tidak mau tertib menggunakan uang seenaknya sendiri. Diajak musyawarah tidak mau. Dinasehati tidak mau. Saya kan enak, sudah kamu tidak usah main Youtube. Tidak usah main begitu-itu, tidak benar. Itu semua yang kamu sampaikan bohong. Dosa besar. Duduk manis di rumah, anak-anakmu urus masuk masjid salat yang bagus. Ajari taat. Ajari takwa. Ajari salat lima waktu yang bagus, nderes Alquran tak bayar Rp 25 juta sebulan kamu (Rian). Kalau masih tidak mau ya sudah, memilih jalan yang tidak benar ya silakan. Kan begitu,” katanya.

Haryanto mengaku sampai saat ini dia tidak tahu keberadaan Rian. Kepergian Rian dari rumah, katanya, merupakan watak sejak kecil. Dia mengaku paham dengan Rian karena bertahun-tahun hidup bersama. Bahkan dia belum terbayang kalau Rian Kembali dan meminta maaf kepadanya. Baginya meminta maaf itu mudah.

“Tidak tahu (Rian di mana). Saya sudah lepas. Dia sudah tak lepas dari keluarga. Biar dia semaunya sendiri. Saya tahu wataknya Rian, wong Rian sama saya. Rian kerjaannya minggat dari kecil. Minggat sana minggat sini. Ninggali utang tidak tanggung jawab,” kata dia.

Dia melanjutkan, Rian suka mengancam karyawan. Hal itu tidak disukai Haryanto.

“Kalau dia misalnya ambil uang setoran, ada yang konangan (mengetahui) itu karyawan diancam dipecat. Kerja Rian itu selalu mengancam-ancam karyawan, tidak bagus,” kata dia.

Prinsipnya jalan menjalankan bisnis, ujar dia, yakni menggunakan prinsip ketegasan. Bahkan agama juga mengajarkan agar tegas dalam mendidik anak.

“Uang harus diberikan yang benar. Besok ada orangtua dimasukkan anaknya ke dalam neraka karena apa, karena orangtua anaknya salah dibiarin,” kata dia.

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved