Berita Blora

Investor Garap Sumur Minyak Tua di Semanggi Blora, Akhir Januari Direncanakan Produksi

Investor dair luar daerah masih melirik sumur minyak tua di Kabupaten Blora.  Salah satu sumur tua yang diminati investor ada di Semanggi Blora.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Sumur minyak tua di Semanggi Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.)    

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Investor dair luar daerah masih melirik sumur minyak tua di Kabupaten Blora

Salah satu sumur tua yang diminati investor berada di wilayah Semanggi Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora

Investornya yakni PT Hati Energi dari UPN dengan pemilik bernama Heru.

Salah seorang pelaksana lapangan, Kodrat mengaku, pihaknya saat ini pihaknya sedang memproses reaktivasi 10 sumur minyak tua. 

Mulai sumur 08, 41, 67, 47, 49, 52, 51, 58, 57 dan sumur  60.

Kodrat menerangkan, dirinya bersama puluhan pekerja sudah hampir tiga bulan atau empat bulan beraktivitas untuk mempersiapkan reaktivasi sumur tua ini.

“Ada sekitar 25 - 30 pekerja. Nantinya akan digarap bergilir. Ini masih persiapan pembersihan dan persiapan alat,” terang Kodrat, Sabtu (7/1/2023). 

Kodrat berharap, tiap sumur nanti bisa menghasilkan 1,5 ton/hari. 

Untuk itu, pipa produksi casing yang kecil nantinya akan dicabut terlebih dahulu. 

“Rata-rata kedalaman sumur sekitar 250 meter. Paling casing diganti pada kedalaman 180 meter,” jelas Kodrat. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Minggu 8 Januari di Demak, Pagi Cerah Sore Hingga Malam Diguyur Hujan

Baca juga: Anggaran Gaji dan Tunjangan PPPK Blora Capai Rp96,85 Miliar, BPPKAD Ungkap Sumber Pendanaannya

Baca juga: Pelaksanaan Pilkades Serentak 2023 di Blora Belum Jelas, Dinas PMD: Penting Sudah Dianggarkan

Kodrat menegaskan, dalam pengerjaan reaktivasi sumur tua ia bekerjasama dengan penambang. 

"Investornya pak Heru dari UPN,” ujar Kodrat

Untuk produksi, rencananya dimulai akhir Januari atau awal Februari. Mulai sumur 60, 57 dan 53. 

Disinggung berapa nilai investasi 10 sumur tua ini, pihaknya masih enggan menyebutkan. 

“Untuk perjanjian dengan penambang, kalau keluar disetor ke Pertamina lewat BPE. Untuk modal yang tahu pihak PT. Hati Energi,” tutur Kodrat.

Menurut Kodrat ada sejumlah titik yang bisa digunakan untuk reaktivasi sumur tua. 

Bahkan di wilayah Ledok juga masih banyak titik sumur tua. 

“Milih di sini lebih aman saja. Produksi bisa langsung di bawa ke Pertamina. Lebih aman. Tidak ada pencurian dan lainnya. Cadangan diperkirakan juga masih besar,” pungkas Kodrat. (kim) 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved