Berita Jateng
Cuaca Ekstrem, Pedagang Mulai Kelimpungan Minimnya Pasokan Sembako di Pasar
Pasokan bahan pokok beras dari distributor ke sejumlah pedagang di Kabupaten Kudus mulai terdampak akibat cuaca ekstrem.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pasokan bahan pokok beras dari distributor ke sejumlah pedagang di Kabupaten Kudus mulai terdampak akibat cuaca ekstrem.
Sejumlah pedagang mengaku tidak bisa mendapatkan stok beras sesuai permintaan.
Pedagang mulai kelimpungan dengan minimnya stok yang ada, sehingga memicu lonjakan harga beras hingga Rp 11.500 per kilogram.
Seorang pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Manti mengatakan, saat ini stok beras di lapaknya hanya menyisakan beberapa kuintal saja.
Padahal, biasanya bisa menyetok beras hingga empat ton.
Baca juga: Refleksi 4 Tahun Umi-Ardie di Rumdin Bupati Tegal, Dimeriahkan Pesta Rakyat Aneka Makan-Minum Gratis
Dia menyebut, cuaca ekstrem menjadi satu di antara faktor penyebab pasokan beras tersendat.
Dari biasanya bisa mendapatkan empat ton sesuai permintaan, kini hanya bisa mendapatkan separonya saja.
"Terakhir minta 4 ton, cuma dikasih 2 ton. Padahal stok segitu langsung habis. Gak tahu nanti sampai kapan, hujannya masih sering, belum lagi jalanan juga terdampak banjir," terangnya, Minggu (8/1/2023).
Manti menyebut, berkurangnya pasokan beras ini mendongkrak harga beras di pasaran.
Kata dia, beras dengan kualitas sedang kini dibandrol dengan harga Rp 11.500 per kilogram, naik Rp 1.000 - Rp 1.500 per kilogram.
Sementara jenis beras kualitas bagus seperti mentik wangi dibandrol di atas Rp 13.000 per kilogram.
"Kalau stok habis, pasokan belum ada, terpaksa hanya jualan yang ada. Seperti, kacang-kacangan, dan juga beras ketan. Soalnya, stok beberapa kuintal yang tersisa hanya cukup untuk beberapa hari saja, bahkan satu hari kadang kurang," ujarnya.
Hal serupa juga dialami pedagang beras lainnya, Safaah.
Saat ini, Safaah hanya memiliki puluhan kuintal di lapaknya.
Dia masih bisa menjual beras dengan harga Rp 10.000 per kilogram, tetapi dengan kualitas kurang bagus.
Sementara beras jenis unggul seperti mentik wangi dibandrol dengan harga Rp 13.000 per kilogram.
"Stoknya lagi berkurang, harganya naik. Kalau pas ramai bisa laku puluhan sak dalam sehari, kalau pas sepi ya cuma beberapa kilogram saja," tuturnya.
Persoalan beras ini menjadi perhatian dari Dinas Perdaganga Kudus hingga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah.
TPID Jateng bersama Dinas Perdagangan Kudus belum lama ini melakukan sidak kebutuhan pokok masyarakat, termasuk beras pada akhir Desember lalu.
Perwakilan dari Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Amar Ustadi mengatakan, harga beras saat ini dirasa masih cukup stabil, meskipun mengalami kenaikan.
Yaitu Rp 11.500 untuk beras kualitas medium, dan Rp 13.000 untuk jenis beras kualitas premium.
Namun demikian, kata dia, pemerintah sudah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendistribusikan beras sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kilogram. Upaya tersebut dilakukan untuk menekan harga beras di pasaran agar bisa kembali stabil.
Baca juga: Imlek, Swalayan di Semarang Perbanyak Produk dengan Shio Kelinci Air, Apa Saja?
"Ini upaya pemerintah melalui Bulog. Terkait impor beras, ini keputusan pemerintah pusat untuk memasok daerah-daerah yang defisit. Meskipun ada beberapa daerah mengalami surplus produksi beras," ujarnya.
Menurut dia, stok beras saat ini masih aman hingga 7 bulan ke depan. Ditambah adanya waktu panen pada Januari ini, sehingga bisa menambah stok beras yang ada.
Pihaknya berharap, kenaikan harga jual beras ini bisa segera terkendali, supaya tidak terlalu membebani masyarakat. (*)
| Konsolidasi ISNU se-Jateng: Rumuskan Program Prioritas dan Tata Kelola Organisasi |
|
|---|
| Sambung Rasa Diaspora NU di 5 Benua, ISNU Jateng: Kontribusi Santri untuk Kemajuan Negeri |
|
|---|
| Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
|
|---|
| Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
|
|---|
| Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Pasar-Bitingan-Kudus-81.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.