Berita Jateng
Butuh Bantuan, Pengungsi Korban Banjir Desa Prampelan Kehabisan Stok Kebutuhan Balita
Pengungsi korban banjir di Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai mengeluh sakit gatal, hingga kebutuhan bayi mulai menipis.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Hari keenam pengungsi banjir Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai mengeluh sakit gatal, hingga kebutuhan bayi mulai menipis.
Diketahui banjir di Desa Prampelan saat ini masih memiliki ketinggian sekiranya 40 centimeter sampai 1 meteran.
Dengan ketinggian banjir tersebut, masih banyak sekira 1300 rumah banyak terendam banjir.
Melihat banjir yang sampai saat ini menggenang rumah warga tak sedikit banyak warga yang mulai mengeluhi kesakitan.
Baca juga: Banjir di Kecamatan Kayen Pati Belum Surut, Ratusan Rumah di Desa Pasuruhan Masih Terendam
Satu diantara warga pengusi Desa Prampelan, Rowiyah, merasa gatal dibagian kaki lantaran kerap melihat kondisi rumahnya sehingga harus melalui genangan air yang meredam rumah miliknya.
"Setiap pagi pulang kerumah lihat kondisi rumah kan ditinggal, sekarang kaki saya sudah gatel dan baru saja minta salep gatal," ujarnya.
Dia mengaku sudah selama enam hari tinggal di Gor Desa Prampelan.
Senada itu, Siti mengatakan bahwa anaknya saat ini mengalami batuk dan pilek karena kurangnya selimut buat anaknya.
"Untuk makan cukup, tapi sekarang peralatan tidur seperti selimut dan kebutuhan untuk bayi sekarang mulai menipis juga sama obat obatan," kata Siti.
Tak hanya itu, perlengkapan bayi juga sudah semakin menipis.
"Ini popok juga sudah mulai habis," ungkapnya.
Baca juga: Banyak Kendaraan Ngadat Terimbas Banjir, Bengkel di Wilayah Genuk Ini Ramai Order Perbaikan
Diketahui bahwa di hari kenam banjir masih ada sebanyak 120 pengungsi, di Gedung Olahraga Prampelan, 100 warga masih bertahan di pengungsian, lantaran hujan deras masih terjadi.
Warga berharap, pemerintah daerah segera menangani banjir ini dengan mendatangkan pompa untuk menyedot air dari pemukiman.
“Sudah mau enam hari ini di sini (pengungsian). Kalau makan tercukupi. Tapi kami warga meminta Ibu Bupati menangani serius persoalan banjir ini,” jelas Siti. (*)
| Sambung Rasa Diaspora NU di 5 Benua, ISNU Jateng: Kontribusi Santri untuk Kemajuan Negeri |
|
|---|
| Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
|
|---|
| Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
|
|---|
| Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
|
|---|
| Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.