Berita Jateng

Megahnya Masjid Raya Syekh Zayed Solo Bawa Berkah, Penjual Dawet Laris Manis

Keberadaan Masjid Raya Syekh Zayed Solo membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/MUHAMMAD SHOLEKAN
Suasana di sekitar kawasan Masjid Raya Syekh Zayed Solo pada, Selasa (3/1/2023). Para penjual penganan meraup untung meski masjid tersebut belum dibuka untuk umum, Rabu (4/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SOLO - Keberadaan Masjid Raya Syekh Zayed Solo membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Satu di antaranya bagi Hartati (42) yang sehari-hari berjualan es cendol dawet di sekitar masjid.

Meski masjid belum dibuka untuk umum, desain dan keanggunan masjid itu menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin sekadar melihat atau berfoto di masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Dia tak menyangka, hasil jualan es dawetnya itu laku keras.

Baca juga: Simpang Lima Semarang Dibangun 58 Tahun Lalu, Berawal dari Kekesalan Soekarno dan Ulama

Bahkan, dia bisa meraup penghasilan Rp 500 ribu-700 ribu per hari.

Padahal, sebelum ada Masjid Raya Syekh Zayed Solo itu, dia belum sama sekali atau tak punya pengalaman berjualan.

Hartati berjualan saat masjid itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA pada Senin (14/11/2022) lalu.

Wanita yang rumahnya hanya sepelemparan batu dari masjid, yakni di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu semula hanya berjualan dengan peranti seadanya.

"Belajar mulai es dawet. Jualannya sama es teh seharga Rp 5.000. Kalau habis, 5 kg cendolnya sampai Rp 570 ribu. Kalau Minggu, bisa habis sampai 7 kg," ungkapnya.

Dia menyampaikan, bila 7 kg, dawet itu habis pendapatan per hari bisa sampai Rp 700 ribu.

Untuk modal, bisa sampai Rp 200 ribu.

Modal sejumlah tersebut untuk membeli cendol per kg Rp 10 ribu. Sementara untuk modal yang agak mahal yakni gula jawa atau gula aren dan santan.

"Dilihat dari peminatnya, yang dibutuhkan pengunjung itu minuman nomer satu. Luar biasa itu jualan minuman," jelasnya.

Dia tak sendiri berjualan di Masjid Syekh Zayed. Sang suami berjualan baju. Berbekal dari konveksi yang pernah dia geluti sebelumnya.

"Daster, baby doll, baju anak ya laris semua. Cuma hari ini tdak bawa, sudah habis semua," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved