Berita Jateng

Desa Masih Terendam Banjir, Warga Prampelan Demak Pakai Meja sebagai Alas Salat Jamaah di Masjid

Selama banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tak menyurutkan niat warga desa tetap melaksanakan shalat berjamaah di masjid.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/TITO ISNA UTAMA
Warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak sedang melakukan ibadah sholat Dhuzur di atas meja di Masjid Al Muttaqin. 

TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Selama banjir  lima hari di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tak menyurutkan niat warga desa tetap melaksanakan ibadah sholat berjamaah di masjid, meski beralasnkan meja selama banjir.

Diketahui bahwa di hari kelima banjir Desa Plampetan, Kecamatan Sayung sudah mengalami penyusutan air sampai 30 - 40 Sentimeter.

Saat ini ketinggian air banjir masih cukup variatif dari 60 Sentimeter sampai 1 meteran.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Siap Hadapi Gugatan Baru Kontraktor Proyek Gedung Pertemuan Budi Sasono

Untuk banjir di Masjid Al Muttaqin yang masih digunakan untuk ibadah warga masih tergedang air setinggi 40 Sentimeter sekiranya selutut orang dewasa.

Dengan keadaan banjir menggenang masjid, banyak warga yang melaksana ibadah sholat diatas meja.

Takmir Masjid, Mansur (67) menyampaikan bahwa sudah sejak sabtu malam beribadah di atas meja.

"Ketika sabtu sore masih beribadah didalam Masjid tapi saat malam hari air sudah masuk kedalam masjid dan terpaksa sholat subuh dilakukan di atas meja," kata Mansur kepada Tribujateng, Rabu (4/1/2023).

Dia mengatakan bahwa meja yang digunakan sebagai alas untuk ibadah diambil dari satu diantara Sekolah yang berdekatan dengan masjid.

"Ini ambil mejadi di SMP Tanwirul Hija Prampelan kan enggak digunakan akhirnya buat sholat," ujarnya.

Untuk aktifitas dimasjid lajut Mansur, sementara ketika banjir hanya dilakukan sholat saja .

Tak hanya itu, orang yang ingin beribadah mengalami pengurangan jamaah lantara warga sibuk mengurusi rumah yang terdampak banjir.

"Biasanya ada pengajian setiap hari jumat, tapi ini banjir yah dibuat sholat saja, ini ada kurang lebih 10 orang yang sholat. kalau biasanya cukup banyak, yah mungkin sibuk ngurusin rumah terendam banjir," tuturnya.

Baca juga: Ini Tiga Titik Jalur Perlu Diwaspadai di Wilayah Kabupaten Tegal: Arus Lalin Padat dan Ekstrem

Hal serupa disampaikan, Abdul warga Desa Prampelan Rt 01 RW 02 menyebutkan bahwa selama banjir diri jika ingin beribadah di masjid harus ditopang meja guna tidak terendam banjir.

"selama banjir sholat diatas meja, dua hari lalu karena sebelumnya belum masuk paginya masuk," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved