Berita Jateng

17 SMA/SMK dan 2 SLBN di Jateng Terapkan Belajaran Daring, Disdikbud: Dampak Bencana Banjir

19 Sekolah, dengan Rincian 17 SMA/SMK dan 2 SLBN di Jateng Terapkan Belajaran Daring, Disdikbud: Dampak Bencana Banjir Jawa Tengah

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Ilustrasi mahasiswa/pelajar sedang mengikut pembelajaran dalam jaringan (daring). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sebanyak 19 SMA/SMK di Jawa Tengah (Jateng) memberlakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) seiring banjir yang masih melanda sejumlah wilayah di daerah tersebut. 

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, mengatakan banjir sejak Sabtu (31/12/2022) lalu masih menggenang sejumlah sekolah.

Meskipun genangan air masih ada di sejumlah sekolah, pembelajaran tetap bisa dilanjutkan dengan sistem daring.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mencatat ada sebanyak 19 SMA/SMK di Jateng yang menerapkan pembelajaran daring akibat bencana banjir yang melanda sejak Sabtu (30/12/2022) lalu.

Sekolah itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jateng

Ke-19 sekolah setingkat SMK/SMK dan SLB yang menggelar pembelajaran daring yaitu:

  1. SMAN 10 Semarang
  2. SMKN 10 Semarang
  3. SMKN 1 Sayung, Demak
  4. SMAN 1 Sayung, Demak
  5. SMAN 1 Karang Tengah, Demak
  6. SMAN 1 Karanganyar, Demak
  7. SMAN I Grobogan
  8. SMAN 2 Kroya, Cilacap
  9. SMAN 1 Patimuhan
  10. SMAN 1 Rawalo
  11. SMAN Kampunglaut
  12. SMAN 2 Tegal
  13. SMAN 1 Sragi Pekalongan
  14. SMAN 2 Pekalongan
  15. SMKN 1 Pekalongan
  16. dan SMKN 3 Pekalongan
  17. SMAN 2 Kendal
  18. SLBN Pekalongan
  19. SLBN Mandiraja, Banjarnegara

"Saat ini ada yang sudah surut, ada yang masih menggenang, SMA dan SMA 10 itu (Kota Semarang) masih tergenang, terus Sayung (Demak) juga. Tapi Tidak ada libur."

"Semuanya (sekolah terdampak) PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kataya Selasa (03/01/2023).

Kendati ada 19 sekolah yang saat ini terdampak, terang Uswatun, data tersebut masih terus bergerak.

Sehingga, dari belasan sekolah itu beberapa sekolah sudah melakukan pembelajaran tatap muka mulai Selasa ini.

"Ada yang sudah masuk. Tapi data riil yang sudah masuk saya belum terupdate."

"Terus sekolah yang melakukan PJJ, guru dan staf juga tetap masuk membersihkan dan penyelamatan aset sekolahan," terangnya.

Sementara itu, Kepala SMK N 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin mengatakan, pembelajaran tatap muka di sekolahnya telah dimulai sejak Selasa ini.

Namun bagi siswa yang terdampak diizinkan tidak mengikuti pembelajaran tatap muka.

"Sementara kalau ada anak yang terkenda dampak, kita beri izin tidak berangkat."

"Tapi presentasenya berapa saya belum ngecek, yang pasti tidak signitikan (banyak)," kata Ardan.

Andar menyebut bahwa banjir di Kota Semarang berdampak pada enam laboratorium dan delapan ruang kelas yang tergenang.

Namun kondisi saat ini genangan tersebut sudah berangsur surut.

"Saat ini sudah surut, sudah dibersihkan, mulai normal pembelajaran."

"Cuma ruang praktik (lab) yang belum jalan. Karena kemarin kabel konputernya tergenang air, jadi belum berani dinyalakan," ungkapnya. (*) 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved