Berita Jateng

Ajak Jenderal TNI Bintang Tiga dan Kepala BMKG, Ganjar Tinjau Dapur Umum dan Cek Stasiun Tawang

Ajak Jenderal TNI Bintang Tiga dan Kepala BMKG, Ganjar Tinjau Dapur Umum dan Cek Stasiun Tawang

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ajak Kepala BNPB, Letjen Suharyanto; dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, untuk mengecek dapur umum korban terdampak banjir di Semarang, dan meninjau kondisi terkini Stasiun Tawang, Senin (2/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ajak jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) bintang tiga, Letjen Suharyanto, untuk mengecek dapur umum korban terdampak banjir di Semarang, dan meninjau kondisi terkini Stasiun Tawang, Senin (2/1/2023).

Selain bersama jenderal TNI bintang tiga, Letjen Suharyanto, yang juga merupakanKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), turut serta pula Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Rombongan juga didampingi Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu serta Forkopimda Kota Semarang.

Pada kesempatan itu, Ganjar menyapa relawan yang sedang memasak untuk warga di depan kantor Kecamatan Semarang Utara.

Kepada Ganjar, relawan mengatakan bila mereka memasak sehari tiga kali. 

“Sehari tiga kali pak. Untuk sarapan, kami mulai masaknya pukul 02.00 pagi,” kata salah seorang relawan.

Suasana dapur umum pun meriah. Interaksi Ganjar dan para relawan yang rata-rata perempuan berlangsung gayeng. Tanpa jarak, mereka saling melempar candaan.

“Jangan ayam tok, dikasih sayur juga biar tidak bosan. Wah ini ada relawan disabilitas, makasih ya bro,” kata Ganjar.

Di dapur umum tersebut, relawan dari Tagana membantu warga Kecamatan Semarang Utara yang terdampak banjir.

Untuk distribusi, mereka dibantu lurah yang langsung datang untuk mengambil bagian untuk warganya.

“Ayo sini semua foto sama Pak Har (sapaan akrab Kepala BNPB), kapan lagi lho ketemu sama beliau. Ayo pak sini foto bareng-bareng,” seloroh Ganjar.

Setelah itu, rombongan Ganjar dan Kepala BNPB menuju ke Stasiun Tawang.

Dirut PT KAI Didiek Hartantyo dan Ka Daop IV Semarang Wisnu Pramudyo sudah menunggu di drop zone penumpang.

Pantauan di lokasi, situasi stasiun kereta api tipe A itu sudah berangsur normal.

Sudah tak tampak genangan di area stasiun. Namun demikian, jadwal keberangkatan masih terkendala. Mengenai hal itu, pihak KAI telah menginformasikan pada penumpang.

Ganjar juga berterimakasih kepada PT KAI yang sigap menyelesaikan persoalan.

Sebagai antisipasi cuaca buruk dan menyebabkan banjir terjadi lagi, sejumlah bus juga disiagakan di Stasiun Tawang.

“Alternatif bus sudah disiapkan, untuk cadangan seandainya cuaca kemudian berubah sehingga harus dilakukan tindakan darurat,” jelas Ganjar.

Di sisi lain, mantan anggota DPR RI itu berharap, dengan teknologi modifikasi cuaca bisa terus dikembangkan.

Ia menyampaikan, berkar bantuan BNPB dan BMKG, modifikasi cuaca cukup berhasil.

Ganjar juga menyinggung beberapa daerah yang kemarin masih banjir.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi untuk merespons persoalan banjir di beberapa daerah dengan baik.

Cuaca buruk masih menghantui Jateng

Sebelumnya diberitakan, Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai angin kencang.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai Rapat Koordinasi Kebencanaan tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023).

“Kemungkinan bisa lebat di beberapa kabupaten termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengimbau agar mewaspadai potensi longsor di wilayah pegunungan. Selain itu angin kencang juga perlu diwaspadai.

Prediksi BMKG kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan mencapai 35 knot itu sekitar 60 km/jam.

Mantan Rektor UGM itu mengatakan gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di pantai Selatan Jawa Tengah mencapai 3-4 meter.

Termasuk di Kepulauan Karimunjawa dan akan terjadi hingga 2-3 hari ke depan.

Kemudian Dwikorita menyampaikan bahwa banjir rob akan terjadi cukup panjang, mulai hari ini Senin (2/1/2023) sampai kemudian gelombang banjir rob berikutnya maksimal 6-15 Januari.

“Untuk nelayan karena saat ini gelombang masih tinggi dan angin kencang, tadi Gubernur sudah menyampaikan agar sementara untuk mengalah tidak melaut ya karena demi keselamatan,” tegasnya.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sampai hari ini tingkat penanggulangannya bagus. Apalagi penanganan dimulai dari hulunya dengan teknologi modifikasi cuaca.

“Alhamdulillah kemarin berhasil saya laporkan kepada kepala BNPB dan BMKG, alhamdulillah terimakasih sekali dibantu karena itu membereskan,” kata Ganjar.

Ganjar juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dengan cuaca.

Informasi dari BMKG wajib dibaca karena angin kencang masih berpotensi dan membahayakan.

Termasuk waspada rob karena bulan purnama.

“Maka hitung–hitungan ini yang membikin siaga, maka saya minta patroli tanggul."

"Karena ada angin tinggi (kencang, red), saya minta pohon yang tinggi dipangkas dicukur gitu, ini kita minta agar semuanya aware, nomor telfon dibagi,” tegas Ganjar.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang hadir dan turut serta dalam rapat tersebut meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk aktif menyampaikan kepada masyarakat.

“Sehingga masyarakat juga tahu paham bahwa pemerintah pusat dan daerah ini tidak tinggal diam tetap bekerja dan kami berkomitmen bahwa keselamatan rakyat ini menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, BNPB juga memberikan bantuan anggaran operasional.

Masing-masing kabupaten/kota Rp250juta ditambah logistik berupa makanan beras mie gula dan segala macam yang siap pakai masing-masing senilai Rp100 juta.

“Untuk pengendalian provinsi juga diberikan anggaran Rp1 miliar."

"Kemudian hasil rapat yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah secara langsung dalam masa tanggal darurat jangka pendek ini di samping tadi anggaran operasional dan logistik pemerintah pusat melalui BNPB juga akan membantu kebutuhan-kebutuhan lainnya,” tandasnya. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved