Berita Jateng

Dina Manfaatkan Kayu Bus dari Papua untuk Material Konstruksi Jalan, Undip Lakukan Ini 

Universitas Diponegero (Undip) Semarang terus memperkuat progam kolaborasi antara pemerintah dengan dunia pendidikan.

Penulis: Hermawan Handaka | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Hermawan
Ujian tertutup program S3 Teknik Sipil oleh mahasiswi atas nama Dina Pasa Lola dengan topik kayu bus, Rabu (28/12). Kayu lokal dari tanah Merauke, Papua tersebut dimanfaatkan untuk penguatan atau konstruksi jalan. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Universitas Diponegero (Undip) Semarang terus memperkuat progam kolaborasi antara pemerintah dengan dunia pendidikan. Kali ini upaya yang dilakukan dengan menggandeng provinsi Papua Selatan dalam upaya pengembangan material lokal sebagai konstruksi jalan. 

Dekan FT Undip, Agung Wibowo menjelaskan, jajarannya melakukan ujian tertutup program S3 Teknik Sipil oleh mahasiswi atas nama Dina Pasa Lola dengan topik kayu bus pada Rabu (28/12) ini . Kayu lokal dari tanah Merauke, Papua tersebut dimanfaatkan untuk penguatan atau konstruksi jalan. 

"Ini positif karena juga mendukung program Presiden RI, yaitu pengembangan material lokal. Dalam hal ini untuk menjadi salah satu bahan konstruksi," kata Agung Wibowo. 

Menariknya lagi, Pejabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo turut hadir sebagai penguji eksternal. Hal ini menurutnya sebagai upaya meningkatkan kolaborasi antara dunia pendidikan dengan unsur pemerintah. 

"Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi kunci penting dalam rangka membangun negara, FT Undip siap kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dan juga pemerintahan," imbuhnya. 

Baca juga: PAW Anggota DPRD Kudus Partai Golkar Resmi Dilantik, Kholid Gantikan Mahfud di Komisi C

Baca juga: Mau Cicipi Durian Enak di Tuntang Semarang, Bisa Langsung ke Kebun dan Warung Ini

Baca juga: Mengukuhkan 11 Guru Besar, Rektor Undip : Wajib Menemukan Inovasi Yang Mengikuti Zaman

Pejabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo menambahkan, disertasi ini sangat baik untuk pengembangan material lokal. Terutama untuk pembangunan konstruksi jalan di Papua Selatan. 

Apolo Safanpo yang juga lulusan S3 Teknik Sipil FT Undip ini berharap ada penelitian lebih lanjut agar karya tulis ilmiah hasil dari penelitian ini dapat untuk diaplikasikan di lapangan. 

Sementara itu, Dina Pasa Lola mengatakan, masalah keterbatasan material menjadi alasan ide ini muncul. Mengangkat judul disertasi Kayu Bus Sebagai Material Perkuatan Lapis Pondasi Bawah Pada Perkerasan Lentur Jalan, konstruksi yang semula menggunakan semen diganti kayu.

Menurut Dina Pasa Lola,  kayu bus yang merupakan komponen lokal dari tanah Merauke, Papua ini sangat kuat bisa digunakan untuk jalan kelas dua atau tiga. Selain itu juga memiliki daya tahan jangka menengah.

"Tapi nanti ada evaluasi lagi karena penelitian ini tergolong baru," tandas Dina Pasa Lola.  (*)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved