Berita Kudus

Kisah Perjuangan Bambang Pujiono, Tukang Tambal Ban Listrik di Kudus Sekolahkan Anak sampai Sarjana

Bambang Pujiono tukang tambal ban listrik di Kudus mampu menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Bambang manfaatkan listrik untuk tambal ban lebih cepat

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Bambang Pujiono (topi merah) saat menambal ban di Jalan GOR depan SD 1 Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kudus, Jumat (23/12/2022). 

Di antaranya Zidan. Seorang siswa SMP 1 Jati ini telah dua kali menggunakan jasa Bambang untuk menambal ban sepeda yang digunakannya sekolah.

“Selain karena dekat dengan rumah, di sini juga cepat nambalnya,” kata Zidan singkat.

Untuk menambal ban sepeda, Bambang mematok harga Rp10 ribu. Sedangkan untuk sepeda motor, dia mematok harga Rp15 ribu.

Untuk tambal ban mobil ongkos yang harus dibayarkan ke Bambang Rp25 ribu.

Rata-rata dalam sehari ada 20 orang yang memanfaatkan jasanya untuk menambal ban. Kalau lagi beruntung, dia bisa membawa uang sampai Rp500 ribu.

Pendapatan sebesar tersebut didapat biasanya saat ada even di Balai Jagong. Namun rata-rata dalam sehari dia mampu mendapatkan pundi-pundi rupiah Rp200 ribu.

Dia mengaku buka selama 24 jam. Larut malam pun dia sanggup melayani dibarengi dengan niat membantu.

Lantas saat ada orang yang ingin menambalkan ban dan Bambang tidak ada di tempat, Bambang sudah menyediakan telepon genggam yang tergantung pada gerobak lengkap dengan nomor telepon yang ditulis pada sisi gerobak.

Sebab Bambang tidak setiap saat berada di tempat praktiknya. Kadang-kadang dia pulang ke rumahnya di Kelurahan Mlati Kidul RT 3 RW 1. Jaraknya dari tempat mangkal sekira 500 meter.

“Kalau pas di rumah ada panggilan (menambal) saya langsung datang,” katanya.

Bayar Rp2.000 untuk Pak Galon

Tidak hanya tambal ban listrik jasa yang ditawarkan lelaki berusia 54 tahun itu.

Di samping gerobak tambal ban, terdapat sebuah meja berisi segenap peralatan untuk servis lampu. Baginya itu merupakan penghasilan tambahan.

“Namun yang paling utama memang tambal ban,” katanya.

Lantas, dari mana pasokan listrik yang didapat Bambang untuk menambal ban? Rupanya listrik yang dipakai Bambang didapat dari seorang warga bernama Pak Galon. Bambang lupa nama aslinya. Orang-orang di sekelilingnya acap kali memanggilnya Pak Galon karena dia jualan galon.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved