Berita Jateng

Bupati Afif Apresiasi Padat Karya DPUPR Wonosobo Senilai Rp500 Juta untuk Tanggulangi Inflasi

Pemkab Wonosobo melalui DPU-PR gelar program padat karya 'Pemberdayaan Perluasan Kesempatan Kerja Informal Sumber Daya Air' senilai proyek Rp500 juta

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Imah Masitoh
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan padat karya saluran irigasi Mangli di wilayah Kelurahan Sambek dan Mlipak, Sabtu (17/12/2022).  

TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Pemkab Wonosobo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menggelar program padat karya 'Pemberdayaan Perluasan Kesempatan Kerja Informal Sumber Daya Air' dengan nilai proyek Rp500 juta.

Program padat karya ini untuk menanggulangi inflasi pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan padat karya saluran irigasi Mangli di wilayah Kelurahan Sambek dan Mlipak, Sabtu (17/12/2022). 

"Alhamdulillah berkat kerja sama, kerja keras masyarakat terlibat langsung membersikan aliran ini, semoga air bisa mengalir lancar."

"Sejauh ini sudah cukup bagus, banyak yang saluran yang terputus bisa di atasi, PR ke depan bisa terbangun dengan baik," ungkapnya. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati mengapresiasi pola-pola kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung. 

Di samping sebagai perlindungan sosial akibat dampak inflasi, juga menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur dan menunjukkan kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Kegiatan padat karya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonosobo tersebut digunakan untuk pelaksanaan normalisasi jalan inspeksi dan saluran irigasi Mangli Blawong dan Jimat. 
 
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Eko Premono menyampaikan, tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah meningkatkan kinerja sektor irigasi dengan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal. 

"Untuk memberikan tambahan upah atau pendapatan, meningkatkan daya beli, mengurangi kemiskinan, sekaligus mendukung perbaikan ekonomi masyarakat terdampak inflasi baik langsung maupun tidak langsung," katanya.

Kegiatan padat karya dilaksanakan selama 20 hari kerja dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan menyerap 250 orang tenaga kerja yang berasal dari Kelurahan Kelurahan Mlipak, Sambek, Jaraksari dan Selomerto. 

Pembayaran upah dilakukan setiap hari Sabtu dan diterima langsung oleh tenaga kerja sesuai jumlah hari kerja dengan membawa KTP. 

Pembayaran BPJS Ketenagakerjaan diterima langsung oleh petugas dari BPJS sebesar Rp16.800 per orang yang dibayarkan hanya satu kali selama kegiatan.

Target kegiatan padat karya yang dilaksanakan mulai 1 Desember adalah normalisasi saluran sepanjang 9.650 meter yang berada di 4 wilayah kelurahan. 

Dan sampai dengan hari Sabtu ini persentasi pekerjaan sudah mencapai lebih dari 75 persen dan diharapkan sampai dengan batas akhir kegiatan pada 23 Desember sudah mencapai 100 persen. (ima) 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved