Berita Jateng

Dapat Bantuan Renovasi Rumah, Ning Asih Janda Tiga Anak di Kudus Tak Bisa Berkata-kata

Ari Wahyu Ning Asih wanita berusia 42 tahun berkaca-kaca ketika mendapatkan bantuan renovasi rumahnya yang sudah tidak layak.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/Rezanda Akbar D
Rumah Ari Wahyu Ning Asih wanita berusia 42 tahun yang mendapatkan bantuan renovasi rumahnya yang sudah tidak layak. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Ari Wahyu Ning Asih janda berusia 42 tahun berkaca-kaca ketika mendapatkan bantuan renovasi rumahnya yang sudah tidak layak.

Rumahnya yang beralamat di Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kudus atapnya sudah terlihat dibongkar oleh para pekerja.

Pembongkaran atap, lantaran rumah Ari Ketika hujan, air hujan langsung mengalir masuk ke rumahnya.

Baca juga: Begini Senyum Warga Jateng Dapat Bantuan Rumah Tanpa Uang Muka dan Angsuran

"Kondisi rumah ya seperti ini, kayu-kayunya sudah pada lapuk, atap pada berlubang. Kalau hujan bocor," katanya, Jumat (2/12/2022).

Ari sendiri juga tidak pernah membayangkan bahwa rumahnya bisa direnovasi.

Hidupnya kini hanya bergantung kepada pendapatan laundry, apalagi dirinya baru saja ditinggal meninggal oleh suaminya pada 19 November lalu.

"Alhamdulillah senang sekali mendapatkan bantuan, saya ga bisa berkata-kata banyak. Melihat rumah di bangun saja sudah senang," ucapnya.

Pendapatannya, hanya cukup untuk biaya hidup dirinya dengan ketiga anaknya.

"Saya seharinya laundry, ya pendapatan dari itu bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Anak saya tiga," katanya.

Bantuan renovasi rumah di Kudus
Rumah Ari Wahyu Ning Asih wanita berusia 42 tahun yang mendapatkan bantuan renovasi rumahnya yang sudah tidak layak.

Program renovasi rumah tersebut dari Baznas yang bersinergi dengan Kejaksaan Negeri Kudus.

"Jadi program tersebut kami bersinergi dengan Baznas, Lazis NU dan Lazis Mu untuk membantu masyarakat," jelas Ardian, Kepala Kejaksaan Negeri Kudus.

Dengan adanya hal ini diharapkan bisa menjadi pemantik untuk membantu masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Kudus.

"Kami ingin menyatukan dan menyinergikan antara Baznas, Laziz NU dan Lazis Mu kami ingin menyatukan dan membuat data jumlah anak yatim dan kaum dhuafa di Kudus," urainya.

Baca juga: Berempati Terhadap Korban Rumah Rusak Tertimpa Pohon, Kapolsek Mejobo Beri Bantuan Sembako

Hal tersebut dinilai penting, karena data terkait kemiskinan selalu tidak tepat. Sehingga pengentasan kemiskinan di Kudus tidak merata.

Sehingga apabila data tersebut selaras, bantuan yang diberikan akan lebih merata dan tidak terpusat.

"Saat ini pada tahapan pengumpulan data, perlu silaturahmi, ketemu dengan Baznas dan berbagai pihak untuk melakukan hal tersebut," tutupnya (rad).

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved