Pospenas IX Solo
Pospenas Expo IX di Solo, Siti Atikoh dan Selvi Ananda Cek Produk Unggulan Santri
Pameran Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) IX menjadi ajang mengenalkan produk-produk santri.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, SOLO - Pameran Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) IX menjadi ajang mengenalkan produk-produk santri.
Ada 45 stand UMKM dan kerajinan unggulan dari binaan Kemenag dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jateng dari beberapa kabupatan/kota. Acara tersebut digelar di area parkir Stadion Sriwedari Kota Solo selama tiga hari mulai 23-25 November 2022 mulai pukul 08.00-21.00.
Acara tersebut dibuka oleh Penasihat Dharma Wanita Kemenag, Eny Retno Yaqut Qolil Qoumas, Ketua Dekranasda Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo dan Ketua Dekranasda Solo, Selvi Ananda.

Baca juga: Pospenas IX di Solo Ajang Silaturhami Santri Nusantara, Waryono: Santri Tak Hanya Bisa Ngaji
Ketua Dekranasda Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menyampaikan, pameran ini sebagai upaya daya ungkit ekonomi masyarakat pasca dihantam pandemi Covid-19. Beberapa produk UMKM yang dipamerkan di expo ini beberapa berasal dari Jateng maupun luar Jawa mulai dari DKI, DIY, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Lampung dan Bengkulu.
Dia berharap santri selain dibekali ilmu agama juga memiliki jiwa enterpereuner. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dari awal sesuai dengan potensi masing-masing. Dengan begitu akan tumbuh kemandirian dari santri di masing-masing ponpes.
"Adanya bantuan inkubasi bisnis dari Kemenag, santri selain memiliki kapasitas bidang agama nantinya secara ekonomi bisa mandiri. Ketika disokong bareng-bareng. Sesuai dengan tema Pospenas kali ini. Gerak santri bangkit negeri," katanya.
Penasehat Dharma Wanita Kemenag, Eny Retno Yaqut Qolil Qoumas mengatakan, adanya Pospenas Expo ini diharapkan dapat membawa efek domino bagi masyarakat Solo dan sekitarnya. Pameran ini salah satu upaya strategis bagi pesantren untuk meningkatkan kemandiriannya. Kemenag telah memberikan bantuan inkubasi bisnis untuk badan usaha milik pesantren. Tidak hanya modal, para santri juga didampingi mulai dari produksi, pengemasan, distribusi hingga pengelolaan keuangan.
"Kemandirian pesantren sudah menajdi salah satu program utama Kemenag. Program ini program stratesgi dan realistis. Pesantren memiliki SDM melimpah. Jumlah santri tercatat ada 4,4 juta tersebar di 37.626 ponpes seluruh Indonesia," ucapnya.
Di sisi lain dalam upaya kemandirian pesantren juga ada sinergitas dari dunia usaha dengan adanya pendampingan guna mempercepat ekositem usaha.
"Jargon Pospenas ini linier dengan kemandirian pesantren. Gerak santri bangkit negeri. Bergerak dan bertumbuh untuk menjadi insan lebih baik kedepannya," ungkapnya. (Ais).