Pospenas IX Solo
Alasan Menag Yaqut Sukai Tema Pospenas IX 2022 Solo, Gerak Santri Bangkit Negeri
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi tema Pospenas IX 2022 " Gerak Santri Bangkit Negeri".
Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, SOLO - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi tema Pospenas IX 2022 " Gerak Santri Bangkit Negeri".
Tema itu menurutnya sejalan dengan upaya negara yang sedang bangkit pasca Pandemi Covid 19.
"Saya apresiasi tema yang kontekstual. Sejalan dengan upaya negara bangkit pasca pandemi, " katanya, Selasa (23/11/2022).
Baca juga: Menag Yaqut Pukul Kentongan Tanda Pembukaan Pospenas IX Solo, Imbau Atlet Santri Sportif dan Jujur

Menurut dia, santri harus bergerak dan berdiri di garda terdepan untuk memberikan kontribusi nyata bagi kebangkitan bangsa ini.
Hal ini pula yang sudah ditunjukkan oleh para kyai dan ulama terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Semangat ini tentunya mengalir juga ke santri generasi kini untuk bangkit membangun negeri.
"Saya ajak santri untuk berkontribusi dan gerak bersama demi kebangkitan negeri, " katanya
Sportif ajaran Pesantren
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi membuka Pospenas ke IX 2022 di stadion Manahan Surakarta, Selasa malam (23/11/2022)
Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Menteri Agama diikuti puluhan ribu santri yang berdiri untuk penghormatan.
Menag mengatakan, Pospenas IX 2022 diharapkan mampu memunculkan atlet dan jawara di tingkat nasional.

Dalam ajang ini, Yaqut menekankan pentingnya para atlet santri untuk mengedepankan sportivitas dan kejujuran.
"Sportivitas dan kejujuran paling utama, "katanya
Yaqut menilai, sportivitas dan kejujuran bagian dari karakter yang diajarkan para kyai di pesantren.
Ia pun menagih para santri untuk mempraktikkan perilaku itu dalam pertandingan olahraga dan seni pada Pospenas ini.

" Yang dipelajari dan diajarkan di pesantren (sportivitas dan kejujuran), mari praktikkan bersama di sini, "katanya
Ia pun mewanti-wanti para wasit, juri maupun official agar tidak mengajari santri untuk berbuat tidak sportif alias curang dalam gelaran olahraga dan seni yang akbar ini.
"Ajari santri untuk menjunjung sportivitas dan kompetisi secara jujur, "katanya.